RILISID, Jakarta — Kementerian Agama (Kemenag) tak menutup kemungkinan adanya potensi perbedaan waktu Lebaran Idul Fitri 2023 antara pemerintah dengan Muhammadiyah. Namun, menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, untuk kepastiannya harus menunggu hasil sidang isbat.

"Walau ada potensi perbedaan, tapi kita menunggu hasil sidang isbat," kata Kamaruddin, Selasa (11/4/2023).

Seperti diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April. 

Kemenag sendiri akan menggelar sidang isbat penentuan Idul Fitri 1444 H atau lebaran 2023 pada 20 April mendatang.

"Tanggal 20 April insyaAllah (sidang isbat Idul Fitri akan digelar)," ujar Kamaruddin Amin.

Ia mengatakan, Kementerian Agama masih memakai ketentuan pada tahun-tahun sebelumnya dalam sidang isbat. Nantinya Kemenag juga akan mengundang sejumlah pihak, mulai Komisi VIII DPR RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga perwakilan ormas-ormas Islam. (*)

Editor : Zulhamdi Yahmin