Sentimen
Netral (88%)
13 Apr 2023 : 00.28
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Grup Musik: APRIL

Perayaan Idulfitri 2023 Diprediksi bakal Berbeda, Ini Kata Kemenag

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

13 Apr 2023 : 00.28
Perayaan Idulfitri 2023 Diprediksi bakal Berbeda, Ini Kata Kemenag

Harianjogja.com, JAKARTA– Ketetapan awal Syawal 1444 Hijriah atau Idulfitri tahun ini diprediksi berbeda antara pemerintah dan organisasi Islam yang ada di Indonesia.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengatakan, perbedaan waktu Hari Raya Idul Fitri 1444 H berpotensi terjadi karena posisi hilal pada Kamis (20/4/2023) diperkirakan masih belum memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan perhitungan ilmu astronomi, dikatakan Adib bahwa posisi hilal pada Kamis (20/4/2023) masih berada di ketinggian antara 1-2 derajat di atas ufuk dengan sudut elongasi di bawah 3 derajat.

“Berdasarkan posisi hilal tersebut akan dimungkinkan terjadinya perbedaan penetapan awal Syawal 1444 H karena pada hari itu hilal kemungkinan besar belum dapat dilihat,” ujarnya ketika dikonfirmasi JIBI, Rabu (12/4/2023).

Namun, Adib menegaskan bahwa perhitungan astronomi tersebut tidak akan menjadi satu-satunya parameter untuk menetapkan 1 Syawal 1444 H.

Sebab, Kemenag juga harus terlebih dahulu melaksanakan rukyatul hilal atau aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau bantuan alat optik sebelum akhirnya menetapkan Hari Raya Idulfitri 2023.

“Kendati demikian, kami tetap menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama bersama para pimpinan Ormas Islam dan lembaga terkait,” jelas Adib.

Adapun, Kemenag baru akan menyelenggarakan Sidang Isbat Penetapan Awal Syawal 1444 H pada Kamis (20/4/2023). “Sidang Isbat Insya Allah tanggal 20 April 2023,” ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin ketika dikonfirmasi JIBI, Rabu (12/4/2023).

Kamaruddin mengatakan bahwa tidak ada perubahan metode pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1444 H alias sama dengan metode sidang sebelumnya. Pelaksanaan sidang, sambungnya, akan dibagi menjadi tiga tahap.

Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Syawal 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi oleh tim hisab rukyat Kemenag, yang selanjutnya akan dibahas dalam Sidang Isbat Penetapan Awal Syawal 1444 H.

Kedua, rukyatul atau pemantauan hilal di 123 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan tahapan terakhir adalah telekonferensi pers hasil Sidang Isbat yang akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan beberapa media lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Sentimen: netral (88.8%)