Sentimen
Positif (66%)
9 Des 2022 : 13.23
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota, Porsche, Jeep, Tesla, Harley-Davidson, Mercedes-Benz, Rolls-Royce, Ferrari, Bentley, Hummer

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: bandung, Bogor, Purbalingga, Banjarnegara, California, Klungkung

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Segini Harta Kekayaan Ketua MPR Bamsoet yang Minta Pemilu 2024 Dipikir Lagi

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

9 Des 2022 : 13.23
Segini Harta Kekayaan Ketua MPR Bamsoet yang Minta Pemilu 2024 Dipikir Lagi

Suara.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) disorot usai meminta pelaksanan Pemilu 2024 perlu dipikirkan kembali. Ia menilai bahwa agenda besar itu mempunyai banyak potensi.

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali karena kita tahu bahwa penyelenggaraan Pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," ujar Bamsoet dalam rilis survei Poltracking Indonesia, Kamis (8/12/2022).

Atas dasar pernyataannya soal penundaan Pemilu 2024, ia pun dikritik sejumlah pihak yang menganggapnya serakah dan tidak ingin lengser sebagai Ketua MPR.

Informasi mengenai Bamsoet, seperti profil dan harta kekayaannya juga kerap memicu rasa penasaran publik. Adapun selengkapnya bisa diketahui berikut ini.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut PSI akan Jadi Sister Party Partai Golkar

Profil Ketua MPR Bamsoet

Bambang Soesatyo lahir di Jakarta pada 10 September 1962. Ia lebih akrab disapa dengan nama Bamsoet. Ia menikahi Lenny Sri Mulyani dan dikaruniai 8 orang anak, salah satunya diketahui bernama Dimaz Raditya Soesatyo.

Bamsoet lulus sekolah menengah di tahun 1981 dan dilanjutkan dengan mendaftar di Akademi Akuntansi Jayabaya. Ia kemudian menerima gelar sarjana di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia. Sementara untuk S2-nya, ia dapatkan di IM Newport Indonesia, Amerika Serikat.

Karier Politik Bamsoet

Karier politik berawal dari keterlibatannya di Partai Golkar sebagai aktivis AMPI pada tahun 1980. Ia bahkan sudah menjadi calon anggota legislatif sejak Orde Baru. Namun, dirinya baru terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2009.

Baca Juga: Komnasham Bakal Fokus Awasi Pemilu 2024

Saat menjadi anggota DPR, ia sempat menangani kasus Bank Century. Kala iti, DPR mengajukan hak angket ke presiden soal aliran dana talangan Century yang membengkak. Bambang sangat vokal lantaran menjadi salah satu panitia khusus Bank Centrury.

Pada pemilu berikutnya, yakni 2014, dia terpilih kembali menjadi anggota DPR dengan jabatan sekretaris fraksi Partai Golkar. Ia kemudian dipilih menjabat Ketua DPR RI untuk periode Januari 2018 - September 2019 menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi E-KTP.

Pada Oktober 2019, Bamsoet terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR untuk periode 2019-2024. Dalam tenggang waktu yang sama, ia juga menjabat posisi Wakil Ketua Umum (waketum) Partai Golkar.

Harta Kekayaan Ketua MPR Bamsoet

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor ke KPK pada 2019 lalu, Bamsoet tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp98 miliar. Paling banyak berasal dari aset tanah dan yang mencapai Rp71 miliar.

Bamsoet memiliki 27 tanah dan bangunan dengan nilai Rp 71.217.095.000, yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Bogor, Purbalingga, Bandung, Banjarnegara, dan Klungkung.

Ia juga tercatat mempunyai aset bergerak, berupa 11 mobil mewah dan 2 motor dengan nilai total Rp 18.560.000.000. Adapun jenis kendaraan tersebut, yakni Harley Davidson (dua buah), Rolls Royce Phantom, Toyota Vellfire, Land Rover, Bentley Mulsanne, Jeep Rubicon, Porsche Cayenne, Ferrari California, Toyota Fortuner, Hummer H2, Mercedes-Benz, dan Tesla Model X.

Kemudian, ada harta bergerak lain dengan total Rp 1.068.000.000 dan surat berharga sebesar Rp 120.000.000. Ditambah, kas dan setara kas mencapai Rp 7.054.325.429. Ia diketahui tidak memiliki catatan utang.

Dengan begitu, total keseluruhan harta kekayaan Bamsoet mencapai Rp 98.019.420.429. Angka ini terbilang sangat fanstastis atau besar jika dibandingkan dengan milik para petinggi negara yang lainnya.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

Sentimen: positif (66.7%)