Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Zakat Fitrah
Kab/Kota: bandung
Kasus: korupsi
Partai Terkait
3 Fakta Bebasnya Anas Urbaningrum, Tumbal Politik Cikeas yang Kini Mulai Menabuh Genderang Perang
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
AYOBANDUNG.COM - Eks Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum akhirnya resmi keluar dari Lapas Sukamiskin pada hari ini Selasa (11/4).
Pada hari kebebasannya, Anas disambut oleh berbagai tokoh dan loyalis di depan Lapas Sukamiskin.
1. Anas Urbaningrum Meminta Maaf kepada Pihak-pihak yang Bepikir Dirinya Akan Kekal di Penjara
"Selain terima kasih saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Pertama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk," kata Anas dalam pidatonya usai bebas di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
"Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial. Minta maaf bahwa itu Alhamdulillah tidak terjadi," sambungnya.
Ia bersyukur berkat keluarga hingga para sahabat bisa hadir hidup tegak berdiri. Terlebih ia bisa bebas dari bui dengan keadaan waras dan sadar.
Baca Juga: Lebaran Idul Fitri Ingin Masak Ikan dan Seafood? Simak Tips Memilih Produk Segar dan Aman Dikonsumsi Berikut
"Yang kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung hari ini, berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama. Itu hampir dua periode Pak Saan (Saan Mustofa) di DPR itu. Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat saya seperjuangan," tuturnya.
2. Anas Urbaningrum Lempar Sindiran 'Nabok Nyilih Tangan'
Dalam pidatonya, Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tersebut langsung menyindir pihak-pihak yang berkompetisi atau bertanding di dunia politik menggunakan tangan orang lain untuk menggebuk lawannya.
"Dalam tradisi aktivis, saya ingin menyampaikan pertandingan atau kompetisi hal yang biasa. Kami aktivis diajarkan sejak kecil, sejak bayi tetapi buat saya pertandingan dalam konteks demokrasi pertandingan yang jujur, fair terbuka dan objektif," ujarnya.
Dia mengatakan kompetisi tidak boleh menggunakan pihak lain atau teknik lama yakni nabok nyilih tangan.
"Pertandingan yang terbuka jujur, objektif tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pertandingan pakai teknik lama nabok nyilih tangan. Itu pertandingan jujur kalau tidak ada pertandingan jujur para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan," katanya.
Baca Juga: Terbaru! Segini Nominal Uang Zakat Fitrah yang Harus Dikeluarkan, Khusus Jawa Barat, Setiap Daerah Berbeda
3. Pengamat Sebut Anas Urbaningrum Mulai Menabuh Genderang Perang
Ketua DPR Fernando Ernesto Maraden Sitorus menanggapi saran mantan ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum bahwa dia menggunakan partai lain untuk menang atau berpindah tangan.
Fernando mengungkapkan sindiran Anas sengaja ditujukan kepada Ketua DPR dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, dia menduga SBY memanfaatkan KPK untuk mencopot Anas dari pucuk pimpinan Partai Demokrat.
"Sangat jelas pernyataan tersebut ditujukan pada SBY yang dianggap sebagai pihak yang meminjam tangan KPK untuk menyingkirkannya dari posisi Ketum Partai Demokrat karena kasus korupsi," kata Fernando dikutip dari Republika.
Ferdinando memprediksi Anas akan melawan orang-orang yang menjebaknya dalam kasus korupsi. Menurut dia, Anas berusaha melemahkan kekuatan Partai Demokrat yang kini dipimpin putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). ***
Sentimen: positif (88.9%)