“InsyaAllah tahun ini bisa menerbangkan delapan pesawat, dan nanti pada pertengahan tahun depan bisa 20 pesawat,” ujar Erick Thohir, seperti yang dikutip Antara, Rabu (24/8/2022).

Ia mengatakan, memang mekanisme dari dunia usahanya membutuhkan jumlah pesawat, hal ini yang coba didorong oleh Kementerian BUMN.

Kementerian BUMN sendiri sudah memberanikan diri untuk menerbangkan Pelita Air Service hanya dengan total tiga pesawat.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan Pelita Air disiapkan untuk target penumpang milenial yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.

Ia menyampaikan, bahwa konsep dan target yang dibangun Pelita Air sengaja dibuat berbeda dengan maskapai yang sudah ada. Pelita Air akan terus menambah pesawat, dengan konsep-konsep kekinian. Dengan layanan yang lebih simpel, dalam penyediaan makanan maupun entertaiment flight-nya juga menarik.

Erick Thohir berpesan, agar Pelita Air dan maskapai lainnya bisa saling menunjang untuk kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.

Menurutnya, Kehadiran Pelita Air merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam mewujudkan keseimbangan ekonomi di industri pesawat terbang Tanah Air, terlebih dengan melonjaknya harga tiket pesawat saat ini.

Ia berharap Pelita Air bisa menjadi paradigma baru industri penerbangan Indonesia, dan menjadi salah satu tulang punggung pembangunan industri penerbangan domestik. Pelita Air harus menjadi bagian dalam menyehatkan industri pesawat terbang di Indonesia. (ant/des/ipg)