Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ngawi, Solo
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Dua Tahun Polres Ngawi Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas Pakai Wayang Tangguh
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Ngawi (beritajatim.com) – Sudah dua tahun Satuan Lalu-lintas Polres Ngawi menggunakan wayang sebagai sarana sosialisasi keselamatan berlalu lintas.
Penampilan Wayang Tangguh Satria Bhayangkara kembali ditampilkan dalam rangka sosialisasi Operasi Zebra Semeru 2022 di SMK Panti Pamardi Siwi (PPS) 1 Ngrambe, Kamis (13/10/2022).
Kegiatan tersebut langsung dipimpin Kasat Lantas AKP Djoko Winarto, didampingi Kapolsek Ngrambe Iptu Sukoco dan Kanit Kamsel Aiptu Sugiyanto, bersama Aipda Agus Heri Suranto, Briptu Gigih Sarjana Putra
“Sengaja Wayang Tangguh Semeru Bhayangkara Polres Ngawi kami tampilkan di sekolah agar menarik dan para siswa mudah memahami apa yang disampaikan,” tutur Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera, ketika dikonfirmasi media Jumat (14/10/2022)
Himbauan yang disampaikan oleh tim Wayang Tangguh adalah memakai kendaraan roda dua atau motor wajib memakai helm sesuai standar SNI, tidak boleh berboncengan lebih dari satu, dilarang mengendarai kendaraan dalam pengaruh alkohol/mabuk, menggunakan sabuk keselamatan bila mengendarai kendaraan roda empat atau lebih, tidak melawan arus, jangan menggunakan handphone, dan mengendarai kendaraan sesuai dengan batas kecepatan yang ditentukan.
Menurut, Kasat Lantas Polres Ngawi AKP Djoko Winarto, angka kecelakaan di Ngawi sangat tinggi, dalam satu minggu kurang lebih mencapai 15 sampai 20 kejadian dan didominasi oleh usia produktif atau anak-anak sekolah yakni SMP dan SMA atau sederajat.
“Dalam pertunjukan wayang tangguh yang diperankan anggota kami, menghimbau untuk selalu waspada bila berada di jalan raya karena saat ini musim penghujan dan banyaknya pohon yang tumbang sehingga diharapkan dapat menekan dan menurunkan angka serta fatalitas kecelakaan lalu lintas,” kata Djoko.
Pertama kali, wayang tangguh ditampilkan pada 7 Agustus 2020 lalu di halaman Mako Polres Ngawi oleh Aiptu Sugiyanto. Pria yang akrab disapa Pak Alex itu awalnya hanya menginginkan suasana yang berbeda saat sosialisasi di kalangan pelajar. Terutama saat bersosialisasi tentang etika berlalu lintas di jalan. Wayang tangguh pun kerap.ditampilkan pada acara-acara tertentu serta dalam sosialisasi keselamatan berlalu lintas di sekolah-sekolah.
“Karena dari yang selama ini kami lakukan, jika hanya berbicara di depan audience atau pelajar, materi yang kami sampaikan kurang didengar atau diperhatikan. Akhirnya kami berinovasi dan dengan mengemasnya dengan konsep wayang ini baru dapat perhatian,” kata Pak Alex pada beritajatim.com, Jumat (14/10/2022)
Kanit Kamsel Satlantas Polres Ngawi itu awalnya belajar wayang dengan otodidak. Seiring berjalannya waktu, dirinya dibimbing oleh Dalang Ki Agung yang merupakan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
“Setelah pakai konsep wayang ini responnya dari audiens yang mayoritas pelajar itu antusias. Mereka mendukung dan menerima materi yang kami sampaikan,” kata Pak Alex.
Biasanya mereka tampil berlima yakni Aiptu Sugiyanto, Aipda Agus Heri Suranto, Briptu Gigih Sarjana Putra, PHL Fenty Alin Nur Roidah, dan PHL Cahyo Sasmito. Kelimanya bakal didandani pakai kostum.
“Kami akan mengembangkan wayang ini lebih modern yang bisa mengikuti era perkembangan saat ini,sehingga lebih bisa diterima audiense yang masih pelajar,” pungkasnya. (fiq/ted)
Sentimen: positif (98.3%)