10 April 2023 09:10 WIB

Bima Arya menyebut Ketua Umumunya Zulikfi Hasan intens berkomunikasi dengan Jokowi, termasuk membicarakan soal Koalisi Besar

Wali Kota Bogor, Bima Arya (ist)

BOGOR, JITUNEWS.COM - Wacana Koalisi Besar mencuat ke publik usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Ketua Umum PAN, PPP, Golkar, PKB, dan Gerindra belum lama ini.

Wacana Koalisi Besar itu disebut-sebut sudah mendapatkan restu dari Jokowi. Dimana kelima parpol merupakan partai pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Jadi apa yang dilakukan Bang Zul tentu atas dasar hasil diskusi dengan Bapak Presiden. Termasuk soal koalisi besar. Yakin saya," kata Ketua DPP PAN Bima Arya di Bogor, Minggu (9/4/2023).

Soal Wacana Koalisi Besar, Gerindra: Saya Kira Tidak Alot

Bima Arya menyebut Ketua Umumunya Zulikfi Hasan intens berkomunikasi dengan Jokowi, termasuk membicarakan soal Koalisi Besar. Ia menyebut ada kesamaan frekuensi parpol pendukung pemerintah tersebut menghadapi Pilpres 2024.

Meski demikian, ia menyebut ada hal yang tidak mudah dilakukan oleh Koalisi Besar yaitu terkait penentuan capres dan cawapres.

"Jadi baru tataran kelembagaan dan suasana kebatinan. Belum ada kesepakatan tentang nama-nama yang akan didukung," ujarnya.

Di sisi lain, ia mengaku bahwa PAN masih berharap mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024. Namun, ia tidak menutup pintu apabila harus mengusung capres dari koalisi besar.

"Mas Ganjar ya tetap. Tentu masih menjadi salah satu opsi utama kita. Tapi ketika ada opsi-opsi lain, ya terbuka dalam perbincangan koalisi besar," tutup Wali Kota Bogor itu.