Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ponorogo
Tokoh Terkait
Budi Santoso
Pengecatan Lantai 8 Gedung Sasana Krida Praja Ponorogo Berhenti saat Hujan
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Ponorogo (beritajatim.com) – Proses pengecatan gedung Sasana Krida Praja hingga saat ini masih berlangsung. Pekerja menaiki scaffolding yang tingginya bisa belasan meter untuk mengecat dinding luar gedung yang berlantai 8 tersebut. Tak ayal saat jika saat pengerjaan pengecatan, tiba-tiba hujan turun, pekerja terpaksa menaggalkan kuas cat dan tidak melanjutkan pekerjaan.
“Pekerjaan kadang tidak bisa berjalan karena sering dihentikan. Biasanya saat hujan turun dengan deras dan disertai angin kencang,” kata Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Daerah (Setda) Ponorogo Heru Budi Santoso, Sabtu (15/10/2022).
Saat turun hujan, pekerja memang harus menghentikan pekerjaannya. Penghentian pengerjaan itu, selain untuk menjaga kualitas cat itu sendiri, juga untuk keselamatan pekerja. Alhasil, progres pengecatan gedung lantai 8 ini berkisar kurang lebih 40 persen. “Selain menjaga kualitas cat, penghentian pengecatan saat hujan turun ya demi keselamatan pekerja,” ungkap mantan Camat Jetis tersebut.
Meski sering dihentikan saat turun hujan, Heru optimistis pekerjaan pengecatan gedung yang dibangun lebih 20 tahun yang itu akan selesai sesuai target awal. Sebab, dikerjakan sebanyak 30 pekerja. Jadwalnya pun, jika tidak ada hujan dalam sehari, mulai jam 8 pagi hingga jam 9 malam. “InsyaAllah pekerjaan akan selesai sesuai dengan jadwal yang ditargetkan,” katanya.
Untuk diketahui, gedung Sasana Krida Praja yang merupakan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo itu bakal dicat ulang bagian luarnya. Sejak berdiri megah sekitar 20 tahun lalu, ini baru pertama kalinya gedung itu dilakukan pengecatan ulang. Pengecatan gedung, yang merupakan peninggalan dari almarhum bupati Markum Singodimedjo itu, menyedot anggaran dari APBD hingga Rp 822 juta.
Tak hanya gedung lantai 8, pengecatan juga dilakukan hingga bagian depan ruang kantor kerja bupati. Untuk warna, sesuai dengan pilihan Bupati Sugiri Sancoko bakal diberikan warna baru, yakni kombinasi putih dan kuning emas. “Untuk warna cat, sesuai dengan pilihan Bapak Bupati, warna putih kombinasi kuning emas,” ungkap Budi.
Selain belum dilakukan pengecatan ulang setelah berdiri 20 tahun lalu, alasan dilakukan pengecatan bagian luar ini, karena sudah banyak kerusakan, jamur, kotoran burung dan mulai mengelupas. “Untuk gedung lantai 8 praktis belum pernah dilakukan pengecatan ulang. Pengecatan ulang pernah dilakukan di lantai bawah saja, itupun sudah 3-4 tahun yang lalu,” kata Heru.
Untuk menjaga kualitas, cat yang dipilih pun khusus untuk luar ruangan. Tak tanggung-tanggung cat langsung dipesan dari pabriknya. Pun pihak pabrik memberikan fasilitas pengawas. Sehingga pengerjaannya nantinya bakal diawasi oleh beberapa pengawas. Mulai dari pabrik catnya sendiri, juga ada konsultan pengawas dan pengawas lainnya. “Dengan metode pengecatan berlapis ini, diharapkan warna cat bisa bertahan hingga 10 tahun ke depan,” pungkasnya. [end/suf]
Sentimen: netral (66.5%)