Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Kemayoran
Tokoh Terkait
M. Qodari
Erina Gudono
Surya Paloh Tak Hadiri Pernikahan Kaesang Karena Berobat ke Jerman, Analis: Senjata Klasik Politisi Hindari Jokowi
Suara.com Jenis Media: News
Suara.com - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat atau NasDem Surya Paloh tidak bisa hadir ke pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep dengan alasan berobat ke luar negeri. Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai kalau Surya Paloh menggunakan senjata klasik untuk menghindari pertemuan dengan Jokowi.
"Sementara Surya Paloh berobat, itu gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki," kata Qodari melansir Warta Ekonomi--Jaringan Suara.com, Jumat (9/12/2022).
Qodari lantas menduga kalau Surya Paloh trauma semenjak menghadiri acara HUT ke-58 Partai Golkar di Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu. Kala itu, Jokowi berpesan untuk hati-hati dalam memilih calon presiden atau capres.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden atau capres yang diusung. Bukan hanya itu, video Jokowi yang tampak enggan membalas pelukan pamit dari Surya Paloh pada acara Golkar juga tersebar luas di media sosial.
Baca Juga: Kaesang Blak-blakan Bongkar Menu Favorit Jokowi: Dikasih Tempe Goreng Aja Udah Seneng
"Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu, karena Surya Paloh sudah trauma dengan peristiwa di acara Golkar di mana Jokowi nggak mau dipeluk oleh Surya Paloh," jelasnya.
Berbanding terbalik dengan NasDem, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY justru dikabarkan bakal hadiri di acara pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Kehadiran SBY tersebut dianggap Qodari memberikan sinyal pertukaran posisi antara Demokrat dengan NasDem di lingkaran pemerintahan.
"Buat Demokrat sendiri sebetulnya sangat bagus agar AHY masuk ke dalam pemerintahan. Dari dulu saya pernah bilang PR-nya AHY itu adalah pengalaman pemerintahan. Setelah gagal di Pilkada DKI Jakarta, saya sudah menyarankan untuk Mas AHY itu masuk ke dalam pemerintahan untuk menduduki jabatan menteri," tuturnya.
Sentimen: negatif (98.8%)