Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Katolik
Institusi: IPB
Kab/Kota: Semarang, Jabodetabek
Tokoh Terkait
Budi Setiawan
Indonesia Posisi Kedua Penghasil Limbah Makanan Hati-hati Dampaknya
Krjogja.com Jenis Media: News
Ilustrasi.
Krjogja.com - SEMARANG - Guru Besar Bidang Ekologi dan Keamanan Pangan Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan Universitas Katolik (Unika Soegijapranata) atau Soegijapranata Catholic University (SCU) Prof Dr Budi Widianarko MSc menyebutkan Indonesia menempati posisi kedua setelah Arab Saudi dalam limbah makanan.
"Menurut survei tahun 2021 makanan Indonesia banyak yang terbuang menjadi sampah atau limbah. Tiap orang Indonesia menyumbang 6 kg limbah makanan per tahun atau total 1,6 juta ton per tahun. Bahkan untuk wilayah Jabodetabek menyumbang 28 kg/orang/tahun makanan terbuang. Padahal untuk proses pengolahan, distribusi sampai di meja makan memerlukan energi yang sangat besar alias menyumbang Carbon yang berefek ke gas rumah kaca global sangat besar " ujar Prof Budi Widianarko saat tampil sebagai pembicara webinar "perubahan iklim dan persoalan energi " yang diselenggarakan prodi doktor ilmu lingkungan (PDIL) Fakultas Ilmu dan Teknik Lingkungan SCU, Rabu ( 5/4/2023).
Ketua pelaksana seminar Dr Ir F Budi Setiawan ST MT (ketua prodi PDIL) menyampaikan tampil sebagai pembicara lainnya Prof Dr Ir Daniel Murdiyarso MS (Guru Besar Geofisika dan Meteorologi IPB), Prof Dr Ignasius Dwi Atmaja Sutapa MSc (Guru Besar Teknik Lingkungan, Execurive Director Asia Pacific Centre for Echohydrology (APCE) UNESCO C2C) dengan moderator Dr Benny Danang Setianto SH LLM MIL.
Menurut Prof Budi, limbah makanan banyak dihasilkan dari hotel hotel, restauran restauran dan acara jamuan makan perkantoran maupun acara keluarga. Sehingga perlu langkah langkah termasuk kampanye besar besaran pengurangan limbah makanan. Serta melakukan decarbonisasi atau melakukan kegiatan menetralkan karbon yang dilepas untuk menyerap kembali karbon yang dilepas tersebut.
"Dekarbonisasi merupakan proses mereduksi emisi CO2 untuk mencapai netralitas Carbon. Food lost dan food waste masih tinggi di Indonesia sehingga perlu berbagai langkah termasuk dekarbonisasi carbon" ujar Prof Budi. (Sgi)
Sentimen: positif (97.7%)