Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Semarang, Gunung, Tasikmalaya, Banjarnegara, Sukabumi, Yogyakarta, Palembang
Kasus: mayat, pembunuhan
Tokoh Terkait
Kumpulkan Data Korban Dukun Tohari, Polda Jateng Buka Posko Ante Mortem
Krjogja.com Jenis Media: News
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi (KR Karyono)
Krjogja.com - SEMARANG - Pembunuhan sadis dengan cara diracun terhadap belasan korban melibatkan dukun palsu pengganda uang di Banjarnegara terus menyedot perhatian masyarakat. Apalagi, sampai sekarang baru satu dari 12 mayat yang ditemukan dikenali identitasnya.
Dalam upaya membantu masyarakat untuk mengenali anggota keluarganya terkait pembunuhan berantai itu, Polda Jateng membuka posko ante mortem. Langkah ini untuk mengumpulkan informasi terkait korban kasus pembunuhan sadis melibatkan sang dukun palsu Slamet Tohari (45) warga Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.
"Kami membuka posko ante mortem. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya atau hilang belum ditemukan, bisa melapor ke Polda Jawa Tengah atau polres-polres jajaran, nanti kita direct ke Banjarnegara," jelas Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi kepada wartawan, Rabu (5/4) terkait kasus pembunuhan menimpa belasan orang di Banjanegara.
Disebutkan, sampai sekarang korban akibat ulah dukun palsu mbah Slamet Tohari tercatat 12 orang, satu jenazah sudah dikenali bernama Paryanto (52) asal Sukabumi. Dan, penemuan mayat Paryanto pada Minggu (2/4) pagi itulah sebagai pembuka kasus pembunuhan lain diduga dilakukan Tohir dengan cara diracun terkuak.
Menurut Kapolda dibukanya posko ante mortem bertujuan untuk mengumpulkan data-data sebelum kematian. Data-data dimaksud bisa berupa foto korban semasa hidup, ciri-ciri khusus dari orang yang hilang alias belum kembali dan data-data pendukung lainnya.
“Data-data ante mortem itu nantinya akan dibandingkan dengan data post mortem (data setelah kematian) dari jenazah-jenazah diduga korban dukun Mbah Slamet yang belum teridentifikasi itu.
Jenderal bintang dua itu mengatakan dari 11 mayat yang belum teridentifikasi, 9 di antaranya ditemukan pada Senin (3/4/) di jalan setapak wilayah Wanayasa, Banjarnegara dekat rumah seng dukun Tohari.
Sementara dari pengakuan Slamet Tohari, menurut Kapolda tercatat 9 korban diketahui asalnya dan tempat kuburannya. Yakni, warga Gunung Kidul DIY dikubur di liang nomor 2, dua orang lain jenis lelaki dan perempuan asal Tasikmalaya dikubur di liang yang sama di liang nomor 3, kemudian dua orang lain jenis asal Jakarta di kubur di liang yang sama di liang nomor 4.
Dua orang bernama Mulyadi dan perempuan pacarnya asal Palembang dikubur di liang yang sama di liang nomor 5. Kemudian, juga dua orang lain jenis dari Yogyakarta dikubur di liang yang sama di nomor 6. Selain itu dua mayat terakhir ditemukan pada Selasa 4 April 2023 diketahui dari hasil pemeriksaan forensik berkelamin laki-laki dan perempuan.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy mengatakan data-data post mortem dari jenazah yang ditemukan sudah diambil tim Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah dipimpin Kepala Bidang Dokkes Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.
Ia mengatakan sembilan mayat telah dikubur. “Sembilan mayat kemarin sudah dikubur, nanti kalau ada keluarga melapor dan identik, bisa dibongkar makam untuk dibawa pulang untuk di makamkan di tempat lain", " ujar Kabid Humas Kombes Pol Iqbal. (Cry)
Sentimen: negatif (100%)