Sentimen
Negatif (99%)
7 Apr 2023 : 14.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Duren Tiga, Magelang

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Ricky Rizal

Ricky Rizal

Nofriansyah Yosua Hutabarat

Nofriansyah Yosua Hutabarat

Pengacara Ungkap Alasan Ricky Buat WhatsApp Grup 'Duren Tiga'

7 Apr 2023 : 14.00 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Pengacara Ungkap Alasan Ricky Buat WhatsApp Grup 'Duren Tiga'
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara Ricky Rizal, Zena Dinda Defega buka suara perihal kliennya yang disebut membuat grup WhatsApp Duren Tiga, setelah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas di rumah Ferdy Sambo.

Member dalam grup itu terdapat Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, ART serta sopir keluarga Sambo.

"Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS dan PC. Karena kalau grup ABS (anak buah Sambo) itu yang cuma ajudan saja. Tapi kalau Duren Tiga itu ada FS dan PC-nya, ada semua ART, ajudan, driver FS dan PC," ujar Zena saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (20/12).

-

-

Zena menjelaskan semua ajudan Ferdy Sambo keluar dari grup WhatsApp Duren Tiga yang lama usai Yosua tewas ditembak pada 8 Juli 2022.

Karenanya, Ricky Rizal pun berinisiatif membuat grup WhatsApp baru untuk berkoordinasi. Zena memastikan grup tersebut dibuat pada tanggal 11 Juli 2022.

"Jadi grup awal itu nama tetap Duren Tiga. Tapi karena pasca-Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup. Makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan, jadi dibuatkan Ricky lagi," tutur Dinda.

"Iya [Inisiatif untuk laporan] sarana untuk sekuriti ART dan ajudan ke FS PC. Betul [dibuat tanggal 11 Juli 2022]," jelas Zena.

Zena juga memastikan Richard Eliezer atau Bharada E masuk ke dalam grup tersebut.

"Di situ ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor. Makanya kemarin saat kami perjelas berapa orang yang ada di grup, lebih dari tujuh. Kalau disebutkan banyak," terang dia.

Sebelumnya, Ahli Digital Forensik Adi Setya membeberkan grup WhatsApp yang baru dibuat tiga hari setelah Yosua tewas.

Hal itu disampaikan Adi saat dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (19/12).

"Jadi di handphone tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut di antaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak WA bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," jelas Adi.

"Di dalam ada terdakwa ini lima orang?" tanya jaksa.

"Iya," kata Adi.

"Ada percakapan?" tanya jaksa.

"Sudah tidak ada," sebut Adi.

"Terdeteksi enggak kapan dibikin?" tanya jaksa.

"Grup ini dibuat pada tanggal 11 Juli 2022 oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," ungkap Adi.

Ada lima orang terdakwa dalam perkara ini. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Para terdakwa tersebut didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Yosua. Mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Pembunuhan terhadap Yosua terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 yang terletak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam surat dakwaan, Bharada E dan Sambo disebut menembak Yosua.

Adapun latar belakang pembunuhan diduga karena Putri telah dilecehkan Yosua saat berada di Magelang pada Kamis, 7 Juli 2022. Namun, dugaan tersebut telah dibantah oleh pihak keluarga Yosua.

(pop/isn)

[-]

Sentimen: negatif (99.6%)