Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Angkasa Pura II
Kab/Kota: bandung, Guntur
Tokoh Terkait
Rekam Jejak Fiki Satari, Mantan Direktur Konten Tim Jokowi-Ma’ruf yang Gagal Maju di Pilwalkot Bandung
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Nama Fiki Satari mencuat usai ia memecat tiga orang Aviation Security (Avsec) Angkasa Pura II. Pemecatan itu usai ketiganya kepergok menjemput dan mencium tangan Habib Bahar bin Smith.
Momen itu pun viral di media sosial. Lalu secara mengejutkan, Fiki mengonfirmasi melalui cuitannya di Twitter telah memecat ketiganya.
Fiki satari adalah Komisaris Angkasa Pura II, dan merangkap Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Seorang warganet di Twitter, @_Palungmariana memprofile Fiki. Menguak fakta hubungan Fiki dengan presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akun itu mengatakan, pemecatan tiga avses berbau sentimen politik. Sebagaimana Fiki dekat dengan lingkaran Jokowi.
“Fiki termasuk dlm lingkaran orang-orang terdekat Jokowi, maka maklum jika ia tak suka dgn pekerja yang terlihat sangat dekat ke kubu oposisi rezim dlm hal ini Habib Bahar,” ungkapnya, dikutop fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Kamis (6/4/2023).
Pada Pemilihan Presiden, @_Palungmariana menyebut Fiki masuk tim pemenangan Jokowi. Dengan komando langsung Erick Thohir.
“Fiki pernah jadi Direktur Konten Tim Kemenangan Nasional (TKN) JKW-Ma'ruf di Pilpres 2019. Jadi, ia yang bertanggungjawab atas segala arus konten JKW-Ma'ruf di bawah komando langsung Erick Thohir yang saat itu sebagai ketuanya,” ujarnya.
Atas jasa itu, lanjut akun tersebut. Erick yang juga Menter BUMN mengangkat Fiki sebagai pejabat. Tercatat, selain menjabat Komisaris PT Angkasa Pura II, ia juga jadi Stafsus Kemekop-UKM.
“Fiki bukanlah seorang profesional & cendekiawan sejati sebagaimana diketahui banyak orang. Sebaliknya, ia adalah politisi ulung,” bebernya.
Di 2017 lalu, ia sempat menyalonkan diri di konvensi sejumlah partai untuk maju sebagai calon Walikota Bandung. Sayang, dalam semua konvensi yang diikuti itu ia kalah dengan beberapa nama.
“Di konvensi Gerindra, misalnya, ia disingkirkan oleh Yana Mulyana yang kemudian jadi Walikota Bandung terpilih 2018. Di konvensi Demokrat ia kalah denhan Yossi Irianto,” ucapnya.
Sementara di PKB yang sebelumnya jadi satu-satunya partai pengusungnya, di menit akhir PKB malah menyalonkan pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat.
“Saya berpendapat, kekalahan Fiki di sejumlah konvensi dan sama sekali tak dilirik partai manapun selain PKB, ada kemungkinan dirinya terlalu ambisius untuk jadi walikota,” ucapnya.
Di banyak kasus, lanjutnya, partai biasanya enggan melirik calon yang punya ambisi besar. Ini bisa menjadikan bumerang bagi partai itu sendiri, entah takut tak mau mengikuti arah kepentingan partai atau berkhianat pada partai pengusung.
“Usai gagal dicalonkan di Pilwalkot Bandung, Fiki yg dikenal dekat dgn banyak tokoh PKB lalu dibawa masuk oleh politisi partai ini ke struktur TKN Jokowi-Ma'ruf,” imbuhnya.
Di sinilah ia, kata dia ia kemudian menjalin ikatan erat dengan Denny Siregar dan Guntur Romli, dua buzzeRp sejati dan penyembah Jokowi hingga kini.
Jadi menurutnya, kebencian Fiki kepada para Habib dan tokoh agama beserta jamaahnya yang jadi oposisi rezim memang sudah dipendam lama.
“Bila utas ini lebih dari 10rb viewer, saya janji akan membongkar keterlibatan Fiki yang ikut membisiki Jokowi agar melarang penjualan dan peredaran baju bekas (thrift) di Indonesia,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)
Sentimen: negatif (98.4%)