Jumat, 7 April 2023 - 00:04 WIB

VIVA Politik – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, buka suara soal peluang Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjadi pasangannya kelak saat mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Kata Prabowo, keputusan terkait nama calon presiden (capres) dan cawapres masih terus dibicarakan. Sejauh ini belum ada nama yang final untuk maju pada Pilpres 2024.

"Kan sudah dijelaskan, kita akan terus membangun komunikasi politik. Akan ada, saya kira beruntun, pertemuan-pertemuan, ya ini proses demokrasi. Jadi tidak mungkin, saat sekarang tidak ada nama yang final. Jadi semua ini kita bahas," kata Prabowo kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 6 April 2023.

Saat ditegaskan apakah Gerindra mempertimbangkan Yusril Ihza Mahendra menjadi cawapres, Prabowo tak menjawab secara gamblang. Ia hanya mengatakan bahwa semua kemungkinan bisa terjadi jelang Pilpres 2024.

"Komunikasi politik jalan terus, segala kemungkinan bisa (terjadi), yang penting istilahnya dalam negosiasi politik itu kan ada saling pengertian," tandasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra pada Kamis, 6 April 2023 sore. Pertemuan yang digelar di kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara IV, Jakarta Selatan itu dilakukan secara tertutup.

Waketum Gerindra Habiburokhman sebelumnya mengatakan, Prabowo dan Yusril akan membahas ihwal politik menjelang Pilpres 2024 dan sistem proporsional tertutup.

"Pak Yusril sahabat beliau (Prabowo), PBB juga sahabat kami di 2014, PBB pendukungnya Pak Prabowo jadi kita ini dalam sama-sama sedang membahas wacana Koalisi Besar, Koalisi Besar memang mungkin salah satu solusi dari situasi saat ini," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 6 April 2023.

Selain itu, Prabowo juga akan mengajak Yusril dan PBB bergabung dalam Koalisi Besar yang mulai digagas saat ini. Soal penentuan capres dan cawapres 2024, kata dia, bisa dibahas secara bersama nanti, termasuk jika PBB mendorong Yusril Ihza Mahendra menjadi capres atau cawapres.

"Yang paling penting kan komunikasi harus digelar, silaturahmi ketemu bilateral atau multilateral kurang lebih begitu antara dua partai atau multipartai ketemu, kita harus akan sering dorong terus. Jadi Ramadan ini sebenarnya baik yah kita saling bersilaturahim mungkin dilanjutkan nanti setelah idul Fitri," ujarnya.