FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyoroti kehadiran parlemen Israel pada Sidang Majelis Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali. Hal itu direspon sinis Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Asrul Sani.

Wakil Ketua MPR itu menyebut, hal demikian lumrah. Indonesia memang kerap konsisten untuk tidak konsisten.

“Bukankah kita sering konsisten untuk tidak konsisten,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Kamis (6/4/2023).

Selain kerap konsisten, hal seperti itu menurutnya memang sengaja dilipakan atau tidak diingat. Alsaannya untuk tujuan tertentu.

Tujuan itu, kata dia diukur dan ditimbang melalui kepentingan-kepentingan baru.

“Atau tidak ingat atau sengaja melupakan dan menaruh di belakang tentang apa yang kita sudah gariskan sebagai kebijakan dan aturan demi kepentingan-kepentingan baru yang (hanya) diprediksi menguntungkan dari kepentingan pertumbuhan ekonomi sektor tertentu?” ujarnya.

Diketahui, pemerinta Indonesia dianggap punya standar ganda terkait penolakan Israel bertandang di tanah air. Hal itu menyusul penolakan tim sepak bola Israel berlaga di Piala Dunia U-20, dimana Indonesia sebagai tuan rumah.

Walau demikian, hal ini dinilai janggal. Pasalnya, tim Israel dari cabang olahraga lain sebelumnya telah datang di Indonesia. Juga parlemen Israel pada Sidang Majelis Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali.
(Arya/Fajar)