PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akhirnya buka suara mengenai pernyataannya yang menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20. Hal itu pun dituding menjadi salah satu alasan Indonesia gagal jadi tuan rumah.

Pernyataan itu disorot, apalagi datang H-2 bulan penyelenggaran Piala Dunia U20 di Tanah Air. Padahal, informasi mengenai Israel menjadi peserta sudah muncul sejak 9 bulan lalu.

Akan tetapi, berbagai penolakan dan upaya-upaya lobi tampaknya baru dilakukan mendekati waktu penyelenggaraan acara. Hal itu mulai ramai, setelah penolakan disampaikan oleh Kader PDIP sekaligus Gubernur Bali Wayan Koster dan Ganjar Pranowo pada saat injury time.

"Sebenarnya pada saat awal, penolakannya tidak dari itu aja dong? Ada banyak sekali yang melakukan penolakan," ucap Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Selasa, 4 April 2023.

Baca Juga: Cerita Indonesia Tolak Timnas Israel Tahun 1958 demi Diplomasi Irian Barat di PBB

"Partai kami kan punya sikap, pasti partai kami sudah bernegosiasi dengan pemerintah, dengan PSSI, sudah pasti itu," ujarnya menambahkan.

Ganjar Pranowo kemudian ditanya apakah dia mengetahui persisi penolakan oleh PDIP sudah disampaikan jauh-jauh hari. Bahkan, sebelum muncul penolakan oleh Wayan Koster dalam bentuk surat, dan pernyataannya.

"Sebagai anggota Partai, tahu dong, maka saya tidak ikut-ikut," tuturnya.

"Akan tetapi, ketika kemudian rasanya tidak ada progres, maka namanya sebagai bounding-nya partai, kader partai, kemudian semua bersuara," kata Ganjar Pranowo menambahkan.

Dia pun semakin dicecar mengenai keterlibatan dan perintah PDIP di balik pernyataannya yang menolak Israel di Piala Dunia U20. Namun, jawaban yang diberikannya tak lugas.

"Kami sepakat, kami punya pemikiran yang sama, dan kami harus ber-statement bersama," ucap Ganjar Pranowo.

Baca Juga: AFC Sebut Serangan Pasukan Israel di Laga Final Piala Palestina Sesuatu yang Mengerikan

Begitu juga ketika ditanya apakah penolakan terhadap Israel itu merupakan perintah langsung dari Megawati Soekarnoputri, dia memberikan bantahan. Dia mengaku, belum pernah bertemu dengan sang Ketua Umum (Ketum) terkait permasalahan itu.

"Saya tidak pernah bertemu Ibu Mega pada soal ini, tapi rasa-rasanya kalau saya mengikuti dari media bagaimana Sekjen juga menyampaikan, saya kira kita punya persamaan keputusan dan pemikiran pada soal ini," kata Ganjar Pranowo.

Dia juga membantah pernyataan bahwa Megawati Soekarnoputri pernah menghubunginya secara langsung, dan memintanya menyampaikan sikap secara tegas. "Tidak, tidak, tidak," ujar Ganjar Pranowo.

Selain itu, dia turut menanggapi pernyataan Ketua Fraksi PDIP di DPR, Utut Adianto yang mengaku dipanggil oleh Megawati Soekarnoputri. Dia kemudian diminta untuk menyampaikan penolakan terhadap Israel itu ke Ketua PSSI dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Saya tidak tahu sampai sedetail itu. Itu yang saya katakan di awal tadi, pasti dengan sikap PDI Perjuangan terhadap Palestina, terhadap Israel, partai pasti melakukan upaya itu karena kita punya kepanjangan tangan yang ada di parlemen, kita ada yang di eksekutif, pasti Komunikasi itu sudah lama dilakukan," tutur Ganjar Pranowo.

"Apakah kemudian mendapatkan respon dengan baik? Nah itulah sepertinya kejadian ini harus terjadi," ucapnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.***