Sentimen
Positif (79%)
6 Apr 2023 : 07.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Budha

Kab/Kota: Jember

Partai Terkait
Tokoh Terkait

PKB Jember Buka Ruang untuk Caleg Non-Muslim

6 Apr 2023 : 07.52 Views 6

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

PKB Jember Buka Ruang untuk Caleg Non-Muslim

Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Jember, Jawa Timur, membuka ruang bagi warga non-muslim untuk menjadi calon legislator partai tersebut.

“PKB ini partai terbuka. PKB didirikan menjadi partai terbuka. Siapapun (bisa bergabung). Di NTT (Nusa Tenggara Timur), pemimpinnya dari nasrani. Di Papua juga seperti itu, di Maluku ada seperti itu. Salah satu anggota DPR RI dari PKB juga etnis Tionghoa beragama Budha,” kata Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi, Rabu (19/10/2022).

Ayub mempersilakan generasi muda Jember dari berbagai latar belakang untuk berkiprah di dunia politik. Sehingga tidak hanya berkoar-koar di media sosial.

“Kalau Anda tidak masuk dalam sistem akan sulit melakukan perubahan. Waktunya hari ini bagi generasi milenial untuk masuk dalam sistem politik agar bisa mengubah,” kata Ayub.

PKB secara nasional sebenarnya sudah membuka pendaftaran secara daring sejak Juni. Tapi DPC PKB Jember membuka pendaftaran secara luring hari ini.

“Karena memang diberikan ruang sangat besar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk melakukan model tahapannya. Tapi sesuai timeline-nya, pada Juni-Desember 2022 adalah pendaftaran caleg di seluruh Indonesia,” kata Ayub.

DPC PKB Jember menyerahkan sepenuhnya kebijakan rekrumen caleg ini kepada dewan pimpinan anak cabang (DPAC). DPAC diberikan ruang untuk bersama pengurus ranting untuk menjaring caleg yang layak dan ingin berjuang di PKB pada Pemilu 2024.

“Beberapa minggu lalu DPAC melaksanakan musyawarah anak cabang untuk memutuskan siapa yang akan didaftarkan di tiap kecamatan dengan dikonsultasikan dengan jajaran NU setempat. Kenapa PKB melibatkan NU? Ini salah satu bentuk PKB tidak bisa dipisahkan dari NU. PKB lahir dari rahim Nahdlatul Ulama,” kata Ayub.

“Bentuk dari ketawadhuan PKB sebagai anak NU ditunjukkan dalam hal memutuskan agenda-agenda besar dan agenda politik yang melibatkan hajat hidup warga nahdliyyin. PKB harus berkonsultasi dengan NU di tiap level jajaran,” kata Ayub.

Tidak ada syarat khusus yang rumit untuk menjadi caleg PKB. Namun Ayub menekankan kepada semua bakal caleg agar memiliki akun media sosial.

“Medsos wajib. Kalau bakal caleg tidak punya medsos hari ini, bagaimana dia akan memperkenalkan dirinya. Medsos sudah jadi kebutuhan,” kata Ayub.

“Nanti akan ada seleksi administrasi dan fit and proper test serta uji publik. DPC PKB Jember akan membentuk tim di luar DPC dan mengundang akademisi dan NU agar penilaian terhadap bakal caleg betul-betul obyektif,” kata Ayub.

PKB juga akan menggelar uji publik setelah uji kepatutan. “Nanti akan kami informasikan kepada masyarakat (daftar nama) bakal caleg PKB agar masyarakat bisa menilai, menyampaikan keluhan, dan sanggahan. Kalau sanggahan bisa dipertanggungjawabkan, kami akan klarifikasi kepada yang bersangkutan,” kata Ayub.

Mengenai bakal caleg perempuan, Ayub menjelaskan, PKB selalu mengikuti ketentuan perundang-undangan yang mengharuskan kuota 30 persen untuk kaum perempuan. “Malah di PKB melebihi kuota 30 persen,” katanya.

Pemilih pemula menjadi salah satu incaran PKB. “Karena memang pada Pemilu 2024, 60 persen adalah pemilih pemula, maka bakal caleg, termasuk DPC partai memiliki mind set bagaimana kita menarik para pemilih pemula yang baru pertama kali memilih,” kata Ayub.

Saat ini bakal caleg yang mendaftarkan diri ke PKB memiliki berbagai latar belakang, antara lain aktivis, pengusaha, pensiunan aparatur sipil negara. Salah satunya adalah Lutfi Alif, pensiunan aparatur sipil negara.

“Kami bertekad untuk bersama-sama masyarakat di Kecamatan Patrang untuk membawa aspirasi, siyasah (politik) lewat PKB. Saya mulai kecil adalah santri. Wayahe santri membangkitkan diri kepada kiai untuk membawa aspirasi di Patrang,” katanya. [wir/beq]

Sentimen: positif (79.5%)