Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Soal Wacana Koalisi Besar, PKS: Bagian dari Demokrasi dan Dijamin Konstitusi
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Ketua DPP PKS Bidang Polhukam, Almuzzammil Yusuf, merespons wacana pembentukan koalisi besar yang menguat pasca bertemunya lima ketua umum partai politik yang selama ini berada dalam dua koalisi partai, yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu.
Menurutnya, hal itu sah-sah saja dan merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
"Bagus. (Dengan demikian), masyarakat menjadi punya pilihan alternatif pasangan Capres/Cawapres", ungkap Almuzzammil di Jakarta, pada (05/04).
Kata PDIP soal Megawati dan SBY Duduk Satu Meja, Ibu konsisten membumikan Pancasila
Dalam kesempatan yang sama, ia pun berharap agar pasangan capres/cawapres yang terbentuk dari koalisi yang ada tidak hanya berjumlah dua pasangan calon.
"Mudah-mudahan minimal bisa tiga pasang capres, sehingga mencegah terjadi polarisasi sebagaimana yang pernah terjadi dalam dua edisi pemilihan presiden lalu", ujarnya lagi
Lebih lanjut, Almuzzammil menampik bahwa wacana lahirnya koalisi besar akan menjadi ancaman bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Ia menyebut bahwa perbedaan koalisi dan capres yang diusung adalah keniscayaan demokrasi dan dijamin oleh konstitusi.
"Semua capres dan partai koalisi tidak ada yang perlu merasa terancam satu sama lain kalau kita semua sepakat dengan kompetisi yang sehat. Pemilu yang luber jurdil. Ini bagus untuk pendidikan politik masyarakat," kata dia.
"Bahkan, masyarakat kita pun sudah biasa dg perbedaan termasuk dalam Pileg dan Pilkada. Jadi, tidak ada alasan bagi para elite politik khususnya di Pusat untuk tidak bersikap dewasa", pungkas Muzzammil.
KIB Ingin Usung Ganjar Pranowo, Pengamat: Sebagian Kadernya Akan KaburSentimen: positif (84.2%)