Sentimen
Positif (98%)
5 Apr 2023 : 21.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Malang

Kasus: Teroris

Pernah Jadi Ajudan SBY, Inilah Profil Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel

5 Apr 2023 : 21.53 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Pernah Jadi Ajudan SBY, Inilah Profil Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel

Krjogja.com - Jakarta - Presiden Jokowi resmi melantik Komjen Rycko Amelza Dahniel sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang memasuki masa pensiun.

Pelantikan Rycko Amelza sebagai Kepala BNPT digelar di Istana Negara, Jakarta pada Senin (3/4/2023).

"Apakah saudara bersedia mengemban amanah jabatan?," tanya Presiden Jokow di Istana Negara Jakarta, Senin (3/4/2023).

"Siap, bersedia," jawab Komjen Rycko.

"Jika bersedia, ikuti ikrar sumpah jabatan berikut ini, Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Jokowi yang diikuti oleh Komjen Rycko Amelza.

Sebelum dilantik sebagai Kepala BNPT, Rycko menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri sejak 2021. Pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini mengawali karier sebagai perwira pertama (pama) di Polda Metro Jaya. Dua tahun kemudian, ia dipercaya menjabat Kepala Unit (Kanit) Serse Jatanras Polres Metro Jakarta Pusat.

Karier peraih gelar lulusan terbaik Akpol 1988 atau Adhi Makayasa itu semakin melejit. Terbukti pada 2008, ia mendapat promosi sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara. Pada 2009, Rycko dipercaya menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian pada 2013, ia diamanatkan sebagai Wakil Kapolda Jawa Barat.

Pada 2016, Rycko memperoleh pangkat Inspektur Jenderal dengan tugas memimpin Polda Sumatera Utara. Setahun kemudian, tepatnya pada 2017, Rycko menjabat Gubernur Akpol. Lalu pada 2019, ia dipercaya memimpin Polda Jawa Tengah.

Selain itu, Rycko juga termasuk dalam salah satu perwira yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Hal ini terjadi saat Rycko tergabung sebagai anggota Bareskrim.

Rycko Amelza juga turut serta melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan gerbongnya. Aksi pelumpuhan itu terjadi pada 9 November 2005 di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. (*)

Sentimen: positif (98.4%)