Seorang mahasiswi di Pandeglang, Banten berinisial SLW (20) mengaku menjadi korban penculikan. Polisi memastikan akan menyelidiki kasus tersebut.

"Masih penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah saat dikonfirmasi, Rabu (5/4/23).

Korban mengaku diculik oleh tiga orang pelaku pada Jum'at (31/2) kemarin. Korban diculik saat hendak pergi ke kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.

-

-

Aan menceritakan peristiwa penculikan tersebut. Kata Aan, korban menunggu bus di sebuah halte di Cimanying, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Ketika hendak naik bus, tiba-tiba korban dipukul oleh pelaku.

"Korban lagi nunggu bus, tiba-tiba ada yang mukul pundaknya, sadar-sadar udah ada dalam mobil, terus diancam dengan pisau oleh pelaku untuk selfie seolah-olah sudah naik bus," ungkap Aan.

Setelah memasuki bus, kemudian korban dipindahkan oleh pelaku ke mobil Avanza warna silver. Aan mengatakan para pelaku membawa korban ke sebuah tempat yang sepi.

Di tempat tersebut, korban diinterogasi terkait pilihannya pada pemilihan umum mahasiswa (PUM) yang digelar di kampus UIN SMH Banten. Di tempat tersebut, korban juga dilecehkan oleh salah satu pelaku.

"Korban diinterogasi atau ditanyai terkait masalah PUM (pemilihan umum mahasiswa). Selama diinterogasi, korban dicium oleh salah satu pelaku, kemudian dipaksa minum obat," ungkapnya.

Setelah melakukan aksinya para pelaku kemudian melepaskan korban di sekitar SPBU Palima, Kota Serang. Para pelaku tidak mengambil harta benda milik korban.

"Korban diturunkan di sekitaran SPBU Palima Serang," katanya.

Aan mengatakan polisi masih terus mengusut kasus ini. Keluarga korban juga telah melaporkan kasus ini ke polisi. Saat ini korban telah menjalani perawatan di rumah sakit.

"Lagi kita dalami," pungkasnya.