Ilustrasi

WONOGIRI - Dua oknum karyawan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Batuwarno Wonogiri diduga teras menyelewengkan uang negara hingga Rp 6, 4 miliar. Aksi keduanya yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu akhirnya terbongkar saat dilakukan audit keuangan UPK.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang dikonfirmasi di kantornya, Senin (3/4) siang, tidak menampik adanya kasus korupsi terbesar di daerahnya itu. Bahkan, bupati menyatakan dari hasil investasi yang dilakukan bersama camat, Kades serta pihak terkait kedua pelaku sudah angkat tangan tidak sanggup mengembalikan dana mereka tilep.

"Ya betul dugaan (kasus) itu, bahkan kedua terduga pelaku sudah menyatakan tidak sanggup mengembalikan uangnya," ungkap Bupati Wonogiri kepada wartawan usai menyerahkan motor dinas baru Kades/Lurah di Kabupaten Wonogiri.

Menurut bupati penyelewengan  dana UPK Batuwarno Rp 6,4 miliar terjadi karena sebagai pengelola eksekusi tanpa prosedur atau SOP yang ada. Contohnya, tutur dia, wilayah administrasi kerja hanya dalam satu kecamatan tapi dalam prakteknya ada pihak dari luar  wilayah melakukan transaksi. Selain itu, kedua pelaku membuat laporan-laporan fiktif sehingga  uang negara tersebut masuk kantong pribadi. (Dsh)