Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan dirinya tidak pernah melakukan penandatanganan komitmen kesediaan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Ganjar Pranowo bahkan menyebut, dirinya tidak tahu menahu soal komitmen tersebut.

“Siapalah Ganjar ini sebenarnya. Saya tidak pernah tanda tangan apapun,” kata Ganjar dalam wawancara yang tayang dikanal YouTube Najwa Shihab, Selasa (4/4/2023).

Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah yang wilayahnya menjadi salah satu venue penyelenggaraan Piala Dunia U20 memahami perasaan pemain Timnas U20.

Karena itu, Ganjar meminta maaf karena mereka gagal bermain di pentas olahraga dunia itu.

“Saya sebagai Gubernur Jawa tengah yang penyelenggaraannya salah satunya ada di Solo, namun saya betul-betul bisa memahami bagaimana perasaan adik-adik di U20 dan para suporter bola. Dalam konteks ini saya mau meminta maaf kepada mereka,” kata Ganjar.

Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Puan Harap Tak Saling Salahkan, Singgung Aturan Kemenlu

Ganjar meminta maaf bukan karena statment yang menolak kedatangan Israel, melainkan meminta maaf karena anak-anak muda di Timnas U20 gagal tampil dalam ajang 4 tahun itu.

“Tetap semangat tetap maju terus,” ucap Ganjar.

Terkait sikap penolakan kedatangan Israel ke tanah air, Ganjar menegaskan itu adalah sikap pribadi.

Sebagai pemimpin, ia harus menyampaikan sikap yang dirinya anggap harus diketahui publik.

Baca juga: Ganjar soal Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U20: Tak Menyesal, Bentuk Loyalitas ke PDIP

“Namun tentu saja dalam konteks lain kami punya sikap harus saya sampaikan kepada publik. Maka untuk adik-adik minta maaf, terus berlatih,” kata Ganjar.

Diketahui dalam rapat kerja Komisi X DPR RI, Selasa (28/3/2023) malam terungkap data timeline penandatanganan host city agreement Piala Dunia U20 oleh kepala daerah.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru jadi pihak pertama yang menandatangani host city agreement tersebut.

Meraka melakukan penandatanganan dokumen pada Maret 2021.

Baca juga: Ganjar Pranowo Tangkap Sinyal Kekecewaan Jokowi Kepadanya setelah Piala Dunia U20 Batal

Kemudian disusul Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menandatangani host city agreement Piala Dunia U20 2023 pada Desember 2021.

Selanjutnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menjadi pihak terakhir yang menandatangani host city agreement pada Februari 2022.

Saat itu, stadion di enam daerah tersebut akan dijadikan venue Piala Dunia U200 2023, di antara Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Mahanan (Solo), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).