Sentimen
Negatif (100%)
1 Apr 2023 : 13.53
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Piala Dunia U-20 2021

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Media Israel Soroti Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Seret Nama Ganjar dan Gubernur Bali

1 Apr 2023 : 20.53 Views 1

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Media Israel Soroti Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Seret Nama Ganjar dan Gubernur Bali

JAKARTA - Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah dalam Piala Dunia U20 menuai banyak perhatian dunia internasional. Para pemain, penggemar, dan pakar sepak bola Indonesia jua bereaksi dengan kesedihan dan kemarahan FIFA yang menarik Piala Dunia U-20 dari negara tuan rumah beberapa minggu sebelum pertandingan dimulai, menyusul protes terhadap partisipasi Israel.

Salah satu media Israel, Times of Israel juga ikut menyoroti hal itu. Dengan judul ‘Indonesia, booted as U-20 World Cup host, sees backlash against anti-Israel leaders’, media ini melihat masalah pelik ini.

“Kekalahan yang memalukan terjadi setelah dua gubernur berpengaruh menganjurkan pelarangan Israel dari kompetisi tersebut, dengan banyak orang pada Kamis (30/3/2023) berbicara menentang kebijakan anti-Israel,” tulis media itu.

Warga Indonesia pun membanjiri halaman Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo—salah satu kandidat utama dalam pemilihan presiden tahun depan—dengan komentar negatif setelah dia menentang partisipasi Israel.

Gubernur Bali juga bergabung dengan kelompok anti-Israel dan sekitar seratus pengunjuk rasa Muslim konservatif mengadakan unjuk rasa anti-Israel di Jakarta bulan ini.

Seperti diketahui, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal, dan dukungan untuk perjuangan Palestina di negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini semakin tinggi, memicu penentangan lokal untuk menjadi tuan rumah tim Israel.

Follow Berita Okezone di Google News

Keputusan FIFA untuk menemukan tuan rumah baru — dengan demikian menghilangkan tempat kualifikasi otomatis Indonesia — menempatkan olahraga paling populer di negara itu kembali lesu dan menghadapi pertarungan isolasi lainnya.

Beberapa keajaiban sepak bola negara kepulauan itu turun ke media sosial dengan kemarahan dan patah hati setelah kehilangan kesempatan untuk bermain di apa yang disebut FIFA sebagai turnamen superstar masa depan.

“Tenaga, waktu, keringat, bahkan darah sudah kita keluarkan, tapi dalam sekejap gagal karena alasan politik. Inilah impian besar kami yang telah Anda hancurkan,” tulis striker berusia 19 tahun, Rabbani Tasnim.

Sebuah video FA Indonesia menunjukkan para pemain dengan kepala tertunduk dan pelatih mereka menangis setelah menerima berita Rabu malam bahwa FIFA akan mencari tuan rumah baru.

“Kami, para pemain, sekarang terkena dampaknya, bukan hanya kami tapi semua pesepakbola,” kata penyerang berusia 18 tahun Hokky Caraka.

Pada Kamis (30/3/2023) pagi, papan bunga untuk para pemain bermunculan di luar markas FA di Jakarta Pusat, termasuk yang bertuliskan “jangan menyerah pada impianmu.”

Tetapi ada dukungan populer untuk turnamen yang diadakan negara itu pada 2019, dengan banyak orang melihatnya sebagai sumber kebanggaan nasional.

Pihak Indonesia berjanji untuk menjamin partisipasi Israel meskipun sikap pro-Palestina, namun suara menentang menjadi terlalu keras untuk FIFA.

“Ini benar-benar kejadian yang sangat menyakitkan bagi bangsa Indonesia. Mereka yang membuat keributan dan membuat kami gagal… harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Akmal Marhali, pakar pengawas sepak bola Save Our Soccer.

“Nama Indonesia di dunia olahraga tercoreng, ini peristiwa pahit dalam sejarah sepak bola kita,” terang Andieka Rabbani, mahasiswi di ibukota, Jakarta.

“Sikap kami di Piala Dunia U-20 terlalu dipolitisasi, karena sebentar lagi akan ada pemilihan presiden,” lanjutnya.

Dia menambahkan, delegasi Israel pernah ke Indonesia untuk acara olah raga dan diplomasi sebelumnya, termasuk empat orang Israel yang berkompetisi di World Cycling Championship bulan lalu di Jakarta.

Sejumlah anggota Parlemen Israel yang juga menghadiri konferensi Interparliamentary Union di Bali tahun lalu juga disambut hangat oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, cucu presiden pertama Indonesia Sukarno, dan Gubernur Bali Wayan Koster yang pertama untuk menolak tim sepak bola pemuda Israel.

Delegasi Israel juga menghadiri COP-13 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim di Bali tahun 2007 tanpa ada penolakan.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Sentimen: negatif (100%)