Wakil Ketua MPR dorong pemerintah konsisten sediakan tenaga pengajar
Antaranews.com Jenis Media: Politik
"Hingga saat ini, ketersediaan guru masih menjadi masalah di sektor pendidikan. Berbagai upaya harus konsisten dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut,"
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah untuk konsisten menyediakan komponen tenaga pengajar di sektor pendidikan."Hingga saat ini, ketersediaan guru masih menjadi masalah di sektor pendidikan. Berbagai upaya harus konsisten dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 2022, tercatat kekurangan guru di Indonesia mencapai 781 ribu. Kekurangan guru itu diupayakan diisi lewat hasil seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Apalagi, kata Rerie sapaan akrab Lestari, Kemendikbudristek juga mencatat masih ada 288 kecamatan di Indonesia yang tidak memiliki SMP dan 681 kecamatan yang tidak memiliki SMA.
Berdasarkan World Top 20 Education Poll yang dilansir situs worldtop20.org, pada 2023 peringkat pendidikan Indonesia berada di posisi 67 dari 203 negara.
Situs pemeringkat pendidikan itu mencatat tingkat pendaftaran sekolah anak usia dini di Indonesia 68 persen, tingkat penyelesaian SD 100 perse, tingkat penyelesaian SLTP 91,19 persen, tingkat kelulusan SLTA 78 persen dan tingkat kelulusan Perguruan Tinggi 19 persen.
Berdasarkan catatan tersebut, menurut Rerie isu krusial pendidikan nasional bukan hanya terkait pelayanan pendidikan yang belum merata, tetapi juga kualitas pendidikan yang belum sepenuhnya baik.
Kualitas pendidikan itu, kata dia, sangat dipengaruhi oleh kompetensi tenaga pengajar yang secara umum belum memadai dan sebarannya yang belum merata.
Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan jumlah guru, lebih dari itu kebijakan sektor pendidikan nasional juga harus mampu melahirkan guru yang memiliki kompetensi dalam menjawab tantangan di era yang sarat perubahan ini.
Kata dia, integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada penyelenggaraan pendidikan, ujar merupakan bagian dari transformasi yang harus dilakukan agar dalam proses belajar mengajar para tenaga pengajar dan peserta didik dapat berinovasi dan berkreativitas dengan baik.
Rerie mendorong kolaborasi yang baik dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk menjawab berbagai tantangan dalam membangun sumber daya manusia yang berdaya saing, melalui peningkatan kualitas sistem pendidikan nasional yang adaptif dan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi.
Pewarta: Fauzi
Editor: Agus Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Sentimen: positif (98.3%)