Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia U-20 2021
Tokoh Terkait
Pengamat Bola: Ganjar dan Koster Bisa Dipidana Imbas Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Oposisicerdas.com Jenis Media: News
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali menuntut pihak-pihak yang menjadi biang dicabutnya status Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 untuk bertanggung jawab.
Pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 disinyalir lantaran polemik penolakan terhadap Timnas Israel.
Atas kenyataan menyakitkan ini, Akmal Marhali mendesak pihak-pihak yang menjadi biang pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 untuk meminta maaf kepada seluruh masyakat Indonesia.
Ia juga menuntut mereka untuk bertanggung jawab kerena telah mengubur mimpi anak-anak bangsa punggawa Timnas Indonesia U-20 untuk bisa tampil di pentas dunia hanya untuk memenuhi ego politik masing-masing.
"Mereka harus meminta maaf karena telah mempermalukan bangsa ini di mata internasional. Indonesia dikenang sebagai bangsa yang tidak punya komitmen," ujarnya dikutip JatimNetwork.com dari akun Instagram @akmalmarhali20.
"Mereka yang telah membuat Indonesia batal sebagai Tuan Rumah Piala Dunia harus meminta maaf secara terbuka karena telah melukai tumpah darah Indonesia," sambungnya.
Lebih lanjut, ia bahkan menyebut bahwa pihak-pihak yang ia singgung di atas bisa juga dipidanakan.
"Mereka yang membuat gaduh dan membuat kita gagal menjadi Tuan Rumah Piala Dunia juga bisa dituntut pidana lewat class action (gugatan kelompok)," ungkapnya.
Akmal Marhali memang tidak menyebut secara spesifik menganai siapa pihak yang ia maksud.
Hanya saja, saat ini tudingan publik mengarah pada dua kepala daerah yang daerahnya menjadi veneu Piala Dunia U-20, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Penolakan keras atas Timnas Israel dari kedua kepala daerah tersebut lah yang dinilai membuat FIFA akhirnya mempertimbangkan ulang untuk menghelat Piala Dunia U-20 di Indonesia.***
Foto: Pengamat sepak bola, Akmal Marhali/Net
Sentimen: negatif (98.4%)