Sentimen
Positif (86%)
31 Mar 2023 : 14.59

Koalisi Nasdem, PKS dan Partai Demokrat masih membuka pintu partai lain yang mau ikut

31 Mar 2023 : 21.59 Views 1

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Politik

Koalisi Nasdem, PKS dan Partai Demokrat masih membuka pintu partai lain yang mau ikut

Politikus Partai Nasdem Willy Aditya. (foto:ist)

Elshinta.com - Tiga partai politik Nasdem, PKS, Partai Demokrat telah menandatangani Piagam Deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Jumat 24 Maret lalu.

Penandatanganan piagam ini bertujuan untuk memperkuat persatuan koalisi dan sebagai sebagai titik awal perubahan.

Mengapa penadatanganan piagam ini dianggap perlu dan seberapa kuat piagam ini dapat mengikat, langgeng hingga Pemilu 2024? Topik ini diangkat dalam Program Getar Pemilu di Elshinta pagi ini.

Politikus Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan bahwa koalisinya akan menyerap dinamika yang terjadi di partai-patai lain, apakah akan turut bergabung dalam koalisi Nasdem, PKS dan Partai Demokrat.

Sementara sejauh ini untuk pilhan calon wakil presiden (cawapres) tetap diserahkan kepada Anies Baswedan, dan masing-masing partai yang berada di dalam koalisi ini tidak menyodor-nyodorkankan nama ke Anies Baswedan.

“Sampai saat ini kami masih melihat dan memilah bakal calon wakil presiden mana yang bisa mendampingi Pak Anies ke depannya, untuk nama bacalon-nya itu belum kita mau umumkan, biarlah itu akan menjadi kado dan surprise nantinya,“ demikian dikatakan Willy dalam acara Elshinta News and Talk pagi ini 31 Maret 2023 dalam siaran Radio Elshinta.

Ia menambahkan, prinsip dari awal tentang pasangan presiden dan wakil presiden adalah dwi tunggal, dan wakil presiden dalam tugasnya bukan berberan sebagai “ban serep“ seperti petinggi-petinggi sebelumnya, dan masukan masyarakat tentang siapa yang pantas dipasangkan dengan Anies, entah itu Mahfud MD , Ridwan Kamil atau tokoh-tokoh lainnya menjadi suatu pertimbangan yang baik untuk koalisi ini.

“Kita juga bisa melihat dahulu Pak Jokowi juga terpilih melalui koalisi yang sangat besar, jadi jangan terjebak dengan skema-skema tertentu, karena dinamika politik bisa membantah itu, sementara untuk hasil nantinya kita serahkan kepada Kuasa Tuhan,“ demikian tambahnya.

Sementara DR. Lely Arrianie, Analis & Pakar Komunikasi Politik  Indonesia (Associate Professor of Political Communications) yang juga hadir dalam perbincangan tersebut menilai wapres yang akan dipilih untuk Anies Baswedan adalah tergantung dalam kesepakatan yang tertera di piagam tersebut dan semua harus tetap dibahas bersama, walaupun usulannya berasal dari Anies sendiri.

“Tim Delapan akan sangat berperan dalam pembahasan siapa yang akan mendampingi Aneis ke depannya, dan yang pasti harus memiiki potensi yang besar,“ demikian tutup Lely Arrianie. (Hr)

Sentimen: positif (86.5%)