Sentimen
31 Mar 2023 : 11.30
Informasi Tambahan
Club Olahraga: PSS Sleman
Event: Liga Champions, Piala Dunia U-20 2021
Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dampak Pembatalan Pildun U-20, Bikin Malu hingga Mengikis Kualitas Pembinaan
31 Mar 2023 : 18.30
Views 1
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 sangat berdampak buruk pada Indonesia. Keputusan tersebut mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
"Kita menanggung malu di mata dunia. Kita juga bersiap menerima sanksi dari FIFA. Ini sangat memalukan," kata anggota Exco PSSI periode 2003-2011, Subardi di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023
Ketua DPW NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta itu menilai sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak keras Timnas Israel bermain di wilayahnya merupakan bentuk diskriminasi dan intervensi kekuasaan. Sikap yang bermuatan politik tersebut bertentangan dengan Pasal 7 Statuta FIFA yang diratifikasi PSSI.
Pada Pasal 7 ayat (2) Statuta FIFA disebutkan, PSSI harus menjaga independensi dan netralitas serta menghindari segala campur tangan politik. Sedangkan ayat (4) mengatur segala bentuk diskriminasi terhadap suatu negara, kelompok, ras, bahasa, agama, dan lainnya sangat dilarang dan dapat disanksi oleh FIFA.
Dia menegaskan pelarangan Israel itu bentuk diskriminasi dalam aturan FIFA. Israel harud diperlakukan sama karena merupakan anggota FIFA.
"Tidak boleh ada inetervensi, penolakan, dan lain-lain. Lihat dalam Pasal 7 Statuta,” tegas dia.
Ketua Komite Kompetisi PSSI 2007-2011 itu menyampaikan sikap dua kepala daerah tersebut berakibat fatal. Atas komentar itu, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.
Tak hanya itu, Indonesia dinilai berpotensi mendapat sanksi pencoretan dari event sepak bola internasional. Baik itu level timnas atau level klub.
Dia menyampaikan wakil Indonesia mungkin akan dicoret dari Liga Champions Asia atau AFC Cup. Dengan ancaman ini, pembinaan sepak bola Indonesia akan merosot.
“Penunjukan kita sebagai tuan rumah itu sebuah anugerah. Belum tentu 100 tahun kita menjadi tuan rumah. Ini yang kita perjuangkan, akhirnya lenyap seketika,” kata Subardi geram.
Polemik penolakan Timnas Israel sempat diluruskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun bagi Subardi, polemik tersebut sudah terlanjur menyebar di media internasional.
Pernyataan Jokowi tak bisa memperbaiki keadaan. Ibarat nasi telah menjadi bubur, Indonesia tetap dicoret sebagai tuan rumah serta terancam sanksi.
"Anggaran persiapan sudah mencapai Rp1,4 Triliun. Bagaimana pertanggung jawabannya? Apa kepala daerah itu bisa tanggung jawab? Kalau sudah gaduh begini, kita dipermalukan di mata dunia," kata Manajer PSS Sleman 1992-2004 itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
"Kita menanggung malu di mata dunia. Kita juga bersiap menerima sanksi dari FIFA. Ini sangat memalukan," kata anggota Exco PSSI periode 2003-2011, Subardi di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023
Ketua DPW NasDem Daerah Istimewa Yogyakarta itu menilai sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak keras Timnas Israel bermain di wilayahnya merupakan bentuk diskriminasi dan intervensi kekuasaan. Sikap yang bermuatan politik tersebut bertentangan dengan Pasal 7 Statuta FIFA yang diratifikasi PSSI.
-?
- - - -Pada Pasal 7 ayat (2) Statuta FIFA disebutkan, PSSI harus menjaga independensi dan netralitas serta menghindari segala campur tangan politik. Sedangkan ayat (4) mengatur segala bentuk diskriminasi terhadap suatu negara, kelompok, ras, bahasa, agama, dan lainnya sangat dilarang dan dapat disanksi oleh FIFA.
Dia menegaskan pelarangan Israel itu bentuk diskriminasi dalam aturan FIFA. Israel harud diperlakukan sama karena merupakan anggota FIFA.
"Tidak boleh ada inetervensi, penolakan, dan lain-lain. Lihat dalam Pasal 7 Statuta,” tegas dia.
Ketua Komite Kompetisi PSSI 2007-2011 itu menyampaikan sikap dua kepala daerah tersebut berakibat fatal. Atas komentar itu, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.
Tak hanya itu, Indonesia dinilai berpotensi mendapat sanksi pencoretan dari event sepak bola internasional. Baik itu level timnas atau level klub.
Dia menyampaikan wakil Indonesia mungkin akan dicoret dari Liga Champions Asia atau AFC Cup. Dengan ancaman ini, pembinaan sepak bola Indonesia akan merosot.
“Penunjukan kita sebagai tuan rumah itu sebuah anugerah. Belum tentu 100 tahun kita menjadi tuan rumah. Ini yang kita perjuangkan, akhirnya lenyap seketika,” kata Subardi geram.
Polemik penolakan Timnas Israel sempat diluruskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun bagi Subardi, polemik tersebut sudah terlanjur menyebar di media internasional.
Pernyataan Jokowi tak bisa memperbaiki keadaan. Ibarat nasi telah menjadi bubur, Indonesia tetap dicoret sebagai tuan rumah serta terancam sanksi.
"Anggaran persiapan sudah mencapai Rp1,4 Triliun. Bagaimana pertanggung jawabannya? Apa kepala daerah itu bisa tanggung jawab? Kalau sudah gaduh begini, kita dipermalukan di mata dunia," kata Manajer PSS Sleman 1992-2004 itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
(ABK)
Sentimen: negatif (98.5%)