Jember (beritajatim.com) – Anies Baswedan memiliki banyak pendukung di kawasan Jawa Timur bagian timur dan Ganjar Pranowo memiliki banyak pendukung di kawasan barat. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan memperhatikan suara arus bawah.

“Kemarin ada sepuluh calon presiden yang direkomendasi PPP Jawa Timur, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Haedar Nashir, Gus Yahya (Cholil Staquf), dan putra Kiai Maemun Zubair, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Taj Yasin),” kata Ahmad Mujahid Ansori, Wakil Ketua PPP Jawa Timur, di Kabupaten Jember, Minggu (23/10/2022).

Namun secara umum, Jawa Timur terbelah dua. “Di daerah Mataraman mulai dari Mojokerto ke Pacitan, cenderung ke Ganjar. Kalau Tapal Kuda dan Madura, ada kecenderungan ke Anies. Tapi juga ada tiba-tiba jalur tengah di antara keduanya. Ini sedang kita godok, kira proses. Kita tunduk patuh kepada DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” kata Mujahid.

Mujahid berharap keputusan elite politik PPP tidak bertentangan dengan akar rumput. “Kalau grass root jadi satu dengan keputusan elite, maka akan berdampak pada elektoral yang luar biasa. Tapi ketika tidak sama, ini yang kami khawatirkan. Kami harus hati-hati,” katanya.

“Kami sekarang sedang nelakukan testing the water, tes ombak, mana yang lebih bermanfaat kepada partai. Kami sedang melakukan political move. Jadi kami masih diberi kebebasan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Termasuk ketika saya ke Jember ini, saya banyak mendapat masukan dari para kiai dan ulama terkait calon presiden,” kata Mujahid.

“Harapan dari masyarakat Jember, keputusan elite tidak bertentangan dengan keinginan ulama dan masyarakat di bawah,” lanjut Mujahid.

Mujahid tahu pembelahan dukungan di internal luar biasa. “Namun pada akhirnya kami harus mengambil keputusan yang diterima semua pihak,” katanya.

Bagaimana dengan efek ekor jas dari capres? “Ya kami berharap efek ekor jasnya berdampak pada elektabilitas PPP. Kami sudah punya pelajaran sangat berharga, bahwa pilpres yang bergabung dengan pemilihan legislatif ini, ketika kami salah mengambil keputusan, akan berdampak pada elektabilitas partai. Jadi siapapun yang diputuskan PPP pusat bisa berdampak pada elektabilitas partai. Bagaimana suara PPP bisa ikut naik,” katanya. [wir/but]