Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
Ramadhan Keliling Dunia Bersama Unissula
Krjogja.com Jenis Media: News
Foto: Istimewa
Krjogja.com - SEMARANG- UPT Kerjasama dan Urusan Internasional (KUI) Unissula menggelar program Ramadan Keliling Dunia (Ralinia). Program ini berlangsung tiga seri webinar setiap Rabu pukul 15.30-17.00 WIB secara daring. Pada setiap seri, Ralinia menghadirkan dua pembicara yang sedang berada di luar negeri.
Menurut Kepala KUI Rio Luhung Pribadi program ini bertujuan untuk memberikan wawasan global kepada mahasiswa tentang suasana Ramadhan di berbagai penjuru dunia.
" Di seri pertama, Ralinia menghadirkan dua pembicara yang berada di Malaysia dan Korea Selatan. Di Malaysia Nur Subhanie binti Mohammad Arshadh. Mahasiswa dari Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) yang juga peserta program winter camp di Unissula Februari 2023.
Dan di Korea Selatan bersama Hanna El-Gharib. Mahasiswa Unissula yang sedang menempuh program joint degree di Kyungdong University Korea Selatan" ujar Rio Luhung Pribadi kepada pers Rabu (29/3/2023).
Pada seri dua akan bersama pembicara dari Turki dan Maroko. Dari Turki adalah Mohamed Ali, alumni program Darmasiswa di Unissula 2021. Sedangkan dari Maroko oleh Salman Alfarisi, mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S1 di Maroko.
“Sesi ini merupakan kolaborasi antara Unissula dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko,” ungkap Rio.
Seri terakhir Ralinia akan membahas tentang Ramadhan di benua Eropa. Dengan pembicara Maya Nabila di Slovakia dan Satiul Komariah di Inggris. Maya Nabila merupakan mahasiswa S3 Indonesia yang sedang mengikuti program Visiting Researcher di Technical University of Košice, Slovakia. Sedangkan Satiul Komariah adalah alumni Unissula yang sedang menempuh studi S2 di University of Bristol.
Rio menyampaikan program-program yang dapat menambah wawasan global mahasiswa seperti Ralinia harus terus digalakkan.
“Hal tersebut sesuai arahan Rektor Prof Gunarto dan sesuai dengan target Unissula sebagai World Class Islamic University. Dimana lulusannya harus mempunyai bekal kompetensi interkultural untuk nantinya bisa beradaptasi dan memberi manfaat di level internasional,” ungkapnya. (Sgi)
Sentimen: positif (72.7%)