Sentimen
Negatif (100%)
31 Mar 2023 : 05.24
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Event: Asian Games, Piala Dunia U-20 2021

Grup Musik: APRIL

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Gegara Tolak Timnas Israel? Pengamat Duga Memang Karena Belum Siap

31 Mar 2023 : 05.24 Views 1

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Gegara Tolak Timnas Israel? Pengamat Duga Memang Karena Belum Siap

Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Buntut gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 itu menuai perhatian dari semua pihak. Salah satunya, pengamat sepak bola Ophan Lamara.

“Harusnya promosi sudah. Asian Games sudah promosi 1 tahun sebelum. Ini kita sejak bulan Oktober tidak ada gegap gempita termasuk di televisi tak ada. Bahkan di bali tidak ada baliho,”ujar Ophan Lamara dalam program dialog tvOne, Apa Kabar Indonesia Malam, dikutip Jumat (31/3/2023).

Bahkan menurut Ophan, latihan pengamanan dari pihak kepolisian juga tidak tampak.

“Saya malah curiga, jangan-jangan keberangkatan ketua umum bukan negosiasi tapi kasih surat pengunduran diri,” tandas Ophan.

Seperti diketahui, FIFA melalui situs resminya pada Rabu (29/3/2023), mengumumkan bahwa Indonesia resmi batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Keputusan tersebut setelah Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.

"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023," demikian keterangan di situs resmi FIFA.

Namun FIFA belum mengumumkan negara yang akan bertindak sebagai tuan rumah menggantikan Indonesia. FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak berubah.


Erick Thohir bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino (Ist)

Presiden Jokowi Perintahkan Erick Thohir Upayakan Agar Indonesia Tak Kena Sanksi FIFA

Presiden RI Joko Widodo mengaku telah mendapatkan laporan langsung dari Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir bahwa Indonesia dibatalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Untuk itu, Jokowi mengaku langsung memerintahkan Erick Thohir untuk melakukan upaya maksimal agar Indonesia terhindar sanksi dari FIFA.

"Saya telah meminta Ketua Umum PSSI bapak Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi," ungkap Jokowi dalam pernyataan persnya melalui YouTube Sekretariat Presiden, (30/3/2023).

Selain itu, Jokowi juga berharap Erick Thohir bisa mengupayakan agar Indonesia masih terus terlibat dalam acara internasional yang digelar oleh FIFA.

"Termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya," ujarnya.

Jokowi mengaku sedih dan sangat kecewa atas keputusan yang diambil oleh FIFA. Ia memahami kalau keputusan FIFA tersebut membuat masyarakat Indonesia kecewa.

"Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama juga merasakan hal itu. Kecewa dan sedih," katanya.

Kendati demikian, meskipun kecewa, Jokowi meminta seluruh masyarakat agar tak saling menyalahkan terkait penyebab pembatalan itu. Dia mengajak semua pihak untuk tidak berlarut dalam perasaan sedih dan menatap masa depan yang cemerlang.

"Tapi, jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain, dan sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat kedepan jangan melihat kebelakang," kata dia.

Menurut Jokowi, peristiwa ini dapat dijadikan sebagai evaluasi dan pembelajaran bagi semua pihak, terkhusus dunia sepak bola Indonesia.

"Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional indonesia," ujarnya.


Badan Sepak Bola Dunia FIFA (ant)

Tiga Prediksi Sanksi FIFA Terhadap Indonesia

Ada tiga potensi sanksi FIFA yang mungkin dijatuhkan kepada PSSI, berikut sejumlah prediksinya:

1. Sanksi Lebih Berat dari Tahun 2015

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengakui belum ada keputusan soal sanksi yang akan diberikan FIFA. Dia berharap sanksi tersebut bukanlah sanksi berat.

"Kita sudah tahu keputusan FIFA bahwa kita dicabut ketuanrumahan kita. Tinggal yang ditunggu tindakan susulan, tentu saya berharap jangan sampai kita kena sanksi berat," kata Zainudin setelah menemui para pemain tim nasional Indonesia U-20 di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Zainudin mengingatkan bahwa sebelumnya Indonesia sudah pernah dihukum FIFA pada 2015 karena pemerintah dianggap mengintervensi PSSI. Namun situasi kali ini akan berbeda karena diprediksi sanksi akan lebih berat dibandingkan kasus intervensi pemerintah pada federasi.

"Kita tahu kita tidak bisa, maka tidak bisa main di pertandingan yang diatur oleh FIFA di semua level, dunia maupun Asean. Kita sudah tidak bisa lagi melaksanakan FIFA matchday, negara lain yang yang anggota FIFA juga tidak mungkin datang ke sini. Kita tidak bisa keluar," kata Zainudin.

Menurut mantan Menpora RI ini, terdapat pula dampak sanksi lain yang mungkin diterima Indonesia yakni pada kompetisi-kompetisi yang dinaungi PSSI.

"Kan ujung kompetisi itu terbentuknya timnas. Kalau timnas tidak bisa berkompetisi, keluar dari event FIFA, tentu kita tidak melakukan pembentukan timnas. Itu yang paling berat buat kita di samping lain-lain," ujar Zainudin.

"Jadi kita tidak bicara lagi Piala Dunia, tapi bagaimana menyelamatkan sepak bola Indonesia, Mohon doanya," tambahnya.


Erick Thohir dan Garuda Muda (Ist)

2. Indonesia Tidak Bisa Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Tentunya pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akan berbuntut panjang. Pasalnya, hal ini dinilai merusak kepercayaan FIFA terhadap tanah air. Tentunya, FIFA mengalami kerugian material yang besar imbas dari hal ini.

Potensi sanksi FIFA kepada Indonesia diprediksi salah satunya adalah tidak ada lagi kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Indonesia mungkin akan sulit membangun kembali kepercayaan Federasi Sepak Bola Internasional maupun olahraga dunia lainnya.

3. Peringkat Indonesia Akan Terjun Bebas

Selain itu, kemungkinan sanksi FIFA untuk Indonesia pasca pembatalan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah peringkat anjlok alias turun drastis. Indonesia akan memiliki kesempatan kecil untuk bisa berkompetisi di ajang Internasional.

Imbasnya, hal ini akan mengubur mimpi anak bangsa untuk bisa melihat sepak bola Indonesia bersinar di kancah dunia. Tak hanya itu, kemungkinan lainnya adalah sepak bola domestik akan kesulitan mendapatkan sponsor besar.

"Jangan sampai hal itu terjadi. Mimpi buruk buat sepak bola kita," ujar pengamat sepak bola Bung Kusnaeni pada Jumat (24/3/2023) dalam sesi diskusi di Jakarta.

Diketahui, peringkat Indonesia sempat turun drastis setelah dikenakan sanksi pada tahun 2015. Saat itu Indonesia berada di posisi 159 FIFA di bulan April 2015, lalu pada Juli 2016 turun drastis menjadi peringkat 185.

Tentunya, Indonesia kalah peringkat dari berbagai negara yang kualitas sepak bolanya tidak lebih baik seperti Fiji dan Timor Leste. Kemungkinan sanksi FIFA jika hal ini terulang, Indonesia diprediksi akan terjun bebas ke peringkat 179. (rpi/aag/put)

Sentimen: negatif (100%)