Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Piala Dunia U-20 2021
Tokoh Terkait
PDIP Tepis Anggapan Ganjar Antitesa Jokowi soal Piala Dunia U-20
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menepis anggapan yang menyebut langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak keikutsertaan tim nasional Israel di Piala Dunia U-20 tahun 2023 sebagai antitesa Presiden Joko Widodo. Menurutnya, seluruh kader PDI Perjuangan memiliki 'napas' yang sama.
"Justru, antara Presiden Jokowi, kemudian Ibu Mega, Pak Koster, dan Pak Ganjar, kami, semua kader itu senapas," ucap Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (30/3).
Hasto mengatakan, ketetapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah ajang sepak bola internasional itu telah ditentukan melalui sistem lelang pada 2019 lalu. Menurutnya, saat itu lolosnya Israel ke babak lanjutan ajang tersebut tidak masuk dalam perhitungan Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi saat itu mengambil keputusan itu jauh pada 2019, dan tidak ada kalkulasi bahwa Israel akan ikut. Sekiranya Israel masuk, sudah pasti ada alert sistem yang bekerja," kata Hasto.
"Ada kebijakan diplomatik yang fundamental, bahwa dalam bidang apapun, kita tidak membuka ruang dengan Israel. Tidak ada bendera Israel, tidak ada lagu kebangsaan Israel," tambahnya.
. Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pengamat: Penolak Bisa Di-Class Action
Oleh karena itu, Hasto menegaskan bahwa dalam hal itu, Ganjar bukanlah antitesa dari Jokowi. Menurutnya, sikap yang Jokowi ambil adalah sikap sebagai kepala negara Indonesia, yang sepenuhnya pula mendapat dukungan dari PDI Perjuangan.
"Kami dukung sepenuhnya [Piala Dunia U-20 ini]. Terbukti, PDIP sampai memindahkan Hari Ulang Tahun PDIP ke-50. Itu bukti dukungan terhadap (Piala Dunia) U-20 ini, sehingga tidak ada persoalan terkait hal tersebut, menunjukan senapas, hanya berbeda ruang lingkupnya," tutur Hasto.
Untuk diketahui, FIFA resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya digelar Mei mendatang. Keputusan itu diambil setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, pada Rabu (29/3) kemarin.
Sebagaimana disampaikan dalam rilisnya, keputusan FIFA itu dilandasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini. Kendati demikian, FIFA tidak menjelaskan secara rinci mengenai situasi yang pihaknya maksudkan itu.
. Pengamat Politik Sebut Polemik Piala Dunia U-20 Berdampak pada Elektabilitas Parpol
43
Sentimen: positif (79.5%)