Sentimen
Positif (49%)
30 Mar 2023 : 22.55
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: KKN

Kehadiran OTT Memperpanjang Masa Tayang dan Memperluas Budaya Menonton Film Indonesia

30 Mar 2023 : 22.55 Views 1

Infosurabaya.id Infosurabaya.id Jenis Media: News

Kehadiran OTT Memperpanjang Masa Tayang dan Memperluas Budaya Menonton Film Indonesia

Pembatasan aktivitas fisik selama pandemi menghentikan aktivitas bioskop. Kondisi ini membuat produsen dan penikmat film mencari eksibisi alternatif lain, yaitu Over The Top (OTT) atau platform streaming film.

Penggunaan istilah Over The Top atau melewati platform konvensional, menunjukkan perbedaan signifikan dengan platform siaran, kabel, atau TV satelit, yang mengatur siaran tayangnya. Melalui metode ini, setiap pengguna dapat melakukan streaming konten apa pun dengan waktu kapan pun selama perangkat terkoneksi dengan internet yang memadai.

Kehadiran OTT membuat akses publik terhadap film Indonesia semakin luas. selain film panjang dan pendek, OTT juga menyediakan acara televisi, maupun serial yang ditayangkan oleh berbagai Production House (PH). Sampai saat ini sedikitnya ada delapan OTT yang diakses penonton di Indonesia, yaitu KlikFilm, Netflix, Disney Hotstar, Prime Video, Bioskop Online, Viu, Catchplay, dan Vidio.

Agus Mediarta, pengajar di Program Studi Film dan Televisi, Universitas Multimedia Nusantara mengatakan bahwa OTT dan bioskop memiliki market masing-masing. Tantangan dan peluangnya juga berbeda satu sama lain. Terutama pascapandemi, bioskop yang sejak dulu telah menjadi ruang utama tempat bertemunya film dengan penonton, mulai bangkit kembali.

“Belum meratanya akses serta kecepatan internet di seluruh wilayah Indonesia, ditambah eksklusivitas OTT atas sebuah film dapat menjadi persoalan. Dia mencontohkan film KKN di Desa Penari yang tayang di Prime Video, tidak bisa ditonton pelanggan Netflix, Bioskop Online, atau orang yang tidak punya OTT.

Akuisisi hak tayang eksklusif film otentik suatu OTT bisa berlaku dalam jangka waktu yang panjang dan hal ini memaksa penonton untuk memiliki akun OTT lebih dari satu.

“Tayangnya film tersebut di bioskop, bisa mengatasi persoalan eksklusivitas itu,” ujarnya ketika dihubungi melalui telepon di Surabaya, pada Selasa (28/3/2023).

Menurut catatan Film Indonesia, terdapat 966 judul film Indonesia yang tersebar di delapan OTT di akhir tahun 2022. Angka tersebut belum termasuk kanal putar film online lainnya seperti Rangkai, Mola, dan lainnya serta tidak termasuk film pendek, film pendek dokumenter, FTV, dan series. 

Banyaknya film Indonesia yang masuk ke OTT, turut membantu memperluas budaya menonton film Indonesia dalam jangka panjang, hal yang tidak bisa diberikan oleh bioskop karena keterbatasan masa tayang. Meski demikian, algoritma streaming juga disinyalir turut memengaruhi keragaman film-film yang muncul. Dengan skema penilaian berdasar mana yang populer, juga turut menggeser film-film yang kurang massa ke layar yang lebih bawah. “Film-film non-mainstream di bioskop masih sangat dibutuhkan,” kata Agus.

Selain itu, belum terbukanya data penonton film dan intervensi data-mining akses di media OTT untuk publik, menurut Agus, dapat mempengaruhi pengambilan strategi oleh pemangku kebijakan untuk mencegah keseragaman film.

Dari sisi peluang, Manajer Database Film Indonesia itu menyebutkan bahwa kehadiran OTT sebagai saluran alternatif dapat memperpanjang masa tayang film. “Tayang di bioskop cuma dua minggu, dapat 100 ribu orang penonton, padahal biaya produksinya sampai delapan miliar rupiah. PH bisa tetap memperoleh pemasukan finansial jika tayang di OTT,” kata Agus.

“Terutama untuk produksi non-mainstream bisa segera memulai lagi pengembangan naskah cerita baru dari hasil transaksi dengan OTT. Skema penayangan dengan jeda pendek dari bioskop ke OTT ini juga berlaku pada PH-PH besar dengan film-film box office-nya,” tambahnya.

Beberapa film yang tayang di bioskop dan OTT berdasarkan catatan Film Indonesia yaitu: 

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas tayang di bioskop 27 Januari 2022, rilis di Netflix 1 April 2022;Yuni tayang di bioskop 10 Januari 2022, rilis di Hotstar 21 April 2022;KKN di Desa Penari tayang di bioskop 13 Juli 2022, rilis di Hotstar 30 Agustus 2022;Ngeri-Ngeri Sedap tayang di bioskop 4 Agustus 2022, rilis di netflix 6 Oktober 2022;Pengabdi Setan 2: Communion tayang di bioskop 1 Oktober 2022, rilis di Hotstar 30 Oktober 2022.

Agus menambahkan, kehadiran OTT juga membuka peluang bagi PH untuk tetap bisa memasarkan filmnya ke daerah yang tidak memiliki bioskop.(Aggregator)

Sentimen: positif (49.2%)