Kemenkominfo Adakan Kelas Video Podcast Literasi Digital
Krjogja.com Jenis Media: News
Kelas Video Podcast Literasi
Krjogja.com - JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkolaborasi bersama Paberik Soeara Rakjat menggelar Kelas Video Podcast Literasi ,mengajak beberapa podcaster profesional untuk memperkenalkan teknik video podcast dengan menggunakan peralatan sederhana yang bisa dijangkau siapapun.
Sekarang ini orang-orang yang ingin mulai membuat podcast dihadapkan pada standar kalau podcast itu harus seperti konten podcast di YouTube seperti Deddy Corbuzier atau Denny Sumargo. Padahal podcast sendiri memiliki banyak tipe, nah nantinya akan disampaikan oleh teman saya Wishnu dalam sesi praktik. Jadi teman-teman tidak perlu ragu untuk memulai,” ujar Podcaster audio/ video dan pemandu literasi digital, Rizky Adi Nugroho (Mr. Popo) dalam siaran pers nya Senin (27/3/2023).
Kegiatan ini meliputi sesi gelar wicara dan praktik secara hybrid yang dihadiri oleh 30 orang peserta luring dan 350 peserta daring. Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00. Berdasarkan hal tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”.
Berdasarkan hal tersebut, Kemenkominfo berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan kelompok masyarakat untuk meliterasi masyarakat tentang materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Kegiatan Kelas Video Podcast Literasi Digital dibuka dengan sesi gelar wicara mengenai pengenalan dasar video podcast dan juga prospek konten video podcast. Vidio siniar atau podcast sebenarnya merupakan sebuah inovasi baru yang berawal dari siniar atau podcast itu berbasis audio only.
Rizky turut menambahkan bahwa saat ini proses membuat konten podcast sudah sangat sederhana dan mudah karena banyak tools yang bisa digunakan. “Teman-teman sudah bisa memulai dari menggunakan gawai yang dimiliki, jadi tidak perlu pusing mikirin harus pakai gear apa. Apalagi sekarang sudah banyak platform yang dilengkapi fitur-fitur untuk mengedit, salah satunya bisa pakai Spotify,” tuturnya.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Partnership Manager dari aplikasi Spotify Indonesia, Calvin Mongkol yang menyebutkan bahwa video podcast yang dibawakan dalam kelas hari ini tidak Serta merta terjadi begitu saja. “Kalau teman-teman lihat, video podcast muncul karena pasar hari ini menunjukkan kalau khalayak lebih suka visual oriented. Nah, hal ini sebenarnya bisa jadi potensi yang bisa teman-teman manfaatkan karena video podcast merupakan paket lengkap, dimana pasar bagi orang yang ingin mendengar audio saja dan pasar bagi orang-orang yang menyukai visual oriented,” ujar Calvin.
Calvin menekankan bahwa saat ini rasio video podcast sudah sangat fleksibel, dimana kualitas tidak akan terpotong walaupun ukuran file konten sangat besar. Format kanalnya pun sudah hampir sama seperti Instagram Stories. “Bagi teman-teman yang sudah datang ke sini, sekarang sudah ada fitur podcast ini di Spotify atau aplikasi lainnya jadi boleh dimanfaatkan, mulai saja dulu apapun gear yang dimiliki, yang penting audionya terdengar dengan jelas,” tegasnya. (Ati)
Sentimen: positif (79.8%)