Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Kab/Kota: Batang, Jati, Jepara
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Negosiasi dengan Pengusaha Listrik, PLN Hemat Rp 42 Triliun!
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan telah berhemat Rp 42 triliun akibat dilakukannya negosiasi kontrak jual beli listrik dengan produsen listrik swasta (Independent Power Producers/ IPP).
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo mengatakan, penghematan tersebut diperoleh dari upaya negosiasi PLN dengan IPP sejak pandemi Covid-19 melanda RI pada 2020 hingga 2022 ini.
"Total negosiasi kita tahun ini, yang sudah kita mulai sejak Covid (2020), hingga tahun ini value yang diciptakan PLN dari negosiasi itu sekitar Rp 42 triliun," ucapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/11/2022).
Dia mengatakan, negosiasi ini dilakukan karena melesunya permintaan listrik sejak awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Oleh karena itu, sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang seharusnya mulai beroperasi sejak 2020 maupun 2021, harus ditunda setidaknya ke 2022 ini.
Negosiasi ini menurutnya harus dilakukan guna menghindari risiko denda atau penalti yang harus dibayar perusahaan kepada pengembang listrik swasta tersebut.
Pasalnya, di dalam kontrak jual beli tenaga listrik ada skema terkait "Take or Pay" (TOP) di mana PLN harus mengambil listrik sesuai volume terkontrak atau bila tidak mengambil sesuai volume terkontrak, maka PLN harus membayar penalti atau denda.
"Kita dulu konsultasi agar dimundurkan agar kita tidak terpapar risiko take or pay lebih awal, karena Menteri lah PLN bisa menegosiasikan itu. Tentu dengan kolaborasi baik dengan teman-teman IPP," ucapnya.
Dia menyebut, dua PLTU yang berhasil dinegosiasikan dengan PLN antara lain PLTU Batang, Jawa Tengah berkapasitas 2x1.000 Mega Watt (MW) dan PLTU Jawa 4 Tanjung Jati B, Jepara, Jawa Tengah juga berkapasitas 2x1.000 MW.
Dia mengakui, mulai beroperasinya kedua pembangkit listrik tersebut pada 2022 ini telah mundur dari jadwal seharusnya yang beroperasi pada 2020 dan 2021.
Menurut Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, kedua PLTU tersebut telah mendapatkan izin untuk beroperasi dan masuk dalam sistem kelistrikan nasional.
PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 telah beroperasi komersial (Commercial Operation Date/ COD) pada Maret dan Juni 2022. Kemudian, PLTU Batang pada Agustus 2022.
[-]
-
Diklaim Aman, Segini Stok Batu Bara PLN Terkini
(wia)
Sentimen: positif (66%)