Staf Ahli Jokowi Lenis Kogoya Nyatakan Masyarakat Adat Papua Dukung Prabowo Jadi Presiden
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Tanah Papua yang juga Staf Ahli Kantor Staf Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Lenis Kogoya, mengatakan, warga adat Papua terbuka untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam pemilu 2024.
Hal ini dikatakannya usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
“Bisa juga kami orang adat merekomendasikan Prabowo jadi presiden. Siapa bilang tidak bisa? Yang atur kan Tuhan. Kami orang adat pantau ini,” kata Lenis.
Ia menjelaskan alasan masyarakat adat Papua mendukung lantaran kesederhanaan dengan pola pikir dan juga kerendahan hati Prabowo mendukung penuh kepemimpinan Jokowi.
-
Berharap Tak Ewuh Pakewuh Soal Rp349 T, Benny K Harman Ragu Mahfud MD Sudah Lapor Presiden
“Kesederhanaan dengan pola pikir dan juga kerendahan hati Pak Prabowo mendukung penuh Pak Jokowi, berarti kami orang adat bisa merekomendasikan Pak Prabowo bisa jadi Presiden,” katanya.
“Siapa bilang tidak bisa? Pasti bisa. Bisa jadi presiden. Kenapa tidak bisa? Saya nomor satu, Lenis Kogoya dukung Prabowo 100 persen,” ujar Lenis.
Menurut Lenis, setelah dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, pemimpin Indonesia selanjutnya tidak bisa ditentukan manusia, tapi Tuhan yang menentukan pemimpin masa depan Indonesia.
“Satu keunikan kepemimpinan Pak Presiden adalah satu hal yang saya sebagai orang adat nilai adalah kepemimpinan Jokowi ini harus belajar para generasi muda masa depan Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke harus belajar karakter kepemimpinan Bapak Jokowi,” ungkap Lenis.
Lenis mencontohkan Jokowi dan Prabowo Subianto berkompetisi dalam dua kali pemilu.
“Pemikiran beda-beda, tetapi periode kedua dirangkul Pak Prabowo akhirnya bisa kerja dengan baik, dengan keakraban, ini salah satu contoh belajar,” katanya.
“Di dalam Alkitab orang Nasrani, kalau ada yang pukul pipi kiri, maka serahkan pipi kanan. Jadi di sini harus kita belajar,” pungkasnya. (mufit/pojoksatu)
Sentimen: positif (79%)