Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT KCI
Kab/Kota: Senayan
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Polemik Impor Kereta Bekas Jepang, Husein Fadlulloh Respons Begini…
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana mengimpor gerbong kereta bekas dari Jepang. Impor tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan KCI akan 10 kereta tahun ini dan 12 kereta tahun depan. Namun, rencana tersebut masih menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh menilai polemik impor kereta bekas tersebut jangan sampai memberikan pengaruh dan membebani masyarakat, terutama para pengguna kereta komuter.
"Kita tahu, kalau di Jakarta ini utamanya di ibukota kalau misalkan ada kemacetan itu tentu akan mengganggu perputaran roda ekonomi, Pak," jelas Husein dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan PT KAI, PT KCI, dan INKA, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Legislator Dapil Jawa Barat XI tersebut menilai, rencana pengadaan kereta api dan peremajaan kereta api untuk memenuhi kebutuhan PT KAI masih belum terlalu serius. Padahal, dalam dunia transportasi, hal ini seharusnya sudah menjadi keharusan.
"Dari sini saja kita bisa membaca bahwa kalau dari penjelasan di sini kereta api bekas Jepang itu bisa dipakai 15-20 tahun lagi. Nah tentunya dengan waktu yang masih panjang itu 15-20 tahun, perencanaan Bapak itu juga bisa jauh lebih panjang lagi dari sebelumnya, bukan dari 5 ataupun 4 tahun ataupun 3 tahun ataupun 2 tahun sebelum masa berlakunya habis," jelasnya dikutip dari laman resmi DPR RI.
Selain itu, mengenai sinergi dari BUMN yang memproduksi mobil sendiri, Hussein menyadari bahwa masih ada beberapa kendala, seperti harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil impor. Namun, menurut Hussein, hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Indonesia tanpa harus bergantung pada impor.
"Namun benefit-benefit yang lain kan kita bisa dapatkan juga. Pertama, mungkin di situ multiplier effect-nya bagi ekonomi di Indonesia bisa lebih baik juga. Dan juga PT INKA ini kan juga mitra dari pada PT KAI, sangat bersinggungan sekali dengan PT KAI, ya katakanlah itu dari saku kanan ke saku kiri aja itu, tidak ada rugi-ruginya lho, Pak," imbuhnya. (eds)
Sentimen: negatif (99.5%)