Sentimen
Positif (97%)
27 Mar 2023 : 17.00
Informasi Tambahan

Event: Piala Dunia U-20 2021

Tokoh Terkait

'PSSI Itu Masih di Indonesia?' Penolakan Timnas Israel Makin Keras: Zionis Penjajah Palestina Senin, 27/03/2023, 17:00 WIB

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

27 Mar 2023 : 17.00
'PSSI Itu Masih di Indonesia?' Penolakan Timnas Israel Makin Keras: Zionis Penjajah Palestina
Senin, 27/03/2023, 17:00 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pro dan kontra Israel akan berlaga di Indonesia di ajang Piala Dunia U-20, nasib persepakbolaan di tanah air menggantung.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengukur efek domino jika Indonesia salah langkah.

Baca Juga: Tak Punya Hubungan Diplomasi, Timnas Israel Dinilai Pantas Ditolak Indonesia

Bila ngotot tidak tidak setujui tim Israel menginjakkan tanah di Indonesia. Pesepakbolaan Indonesia disebut terancam dikucilkan.

Indonesia akan diganti jadi tuan rumah. Otomatis, tim Indonesia tidak akan berlaga di Piala Dunia U-20.

Untuk jangka panjangnya, sanksi selanjutnya bisa menyusul. Indonesia tak akan berlaga lagi di pehelatan akbar sepak bola tingkat dunia yang diadakan FIFA.

Merspon hal itu, petinggi Partai Ummat Malem Sambat Kaban angkat suara. Ia mempertanyakan keberpihakn PSSI.

Jika masih Indonesia, MS Kaban mengatakan mestinya PSSI mengingat konstitusi. Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

“PSSI apakah masih Indonesia, jika masih so pasti inga amanat UUD 45, tentang penjajahan harus dihapuskan dari permukaan bumi. Israel penjajah Palestine,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (27/3/2023).

Mantan Menteri Kehutanan ini pin menegaskan, tim Israel tak boleh bermain di tanah Indonesia. Ia bahkan menyerukan boikot.

“Boikot dan usir tim Israel bermain di Indonesia,” pungkas Wakil Majelis Syuro Partai Ummat itu.

Baca Juga: Kenapa Kita Harus Menyembuhkan Trauma Masa Lalu Sebelum Menjalin Hubungan Baru?

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Fajar.co.id. Berita terkini dari Warta Ekonomi bisa kamu dapatkan di Google News.

Editor: Muhammad Syahrianto

Sentimen: positif (97.7%)