Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Esa Unggul
Tokoh Terkait
Golkar Suka Main 2 Kaki, Kalau Gabung Kubu Anies Baswedan Ingin Kadernya Posisi Cawapres
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA— Golkar disebut partai yang suka bermain dua kaki. Jika bergabung dengan kubu Anies Baswedan, partai besutan Airlangga Hartarto ini ingin posisi cawapres di Pemilu 2024.
Menurut analis politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Minggu (26/3), jika Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan, maka Ketum Golkar Airlangga Hartarto berpeluang besar menjadi pendamping Anies.
“Peluang itu semakin besar karena Golkar juga partai yang suka bermain dua kaki. Kadernya akan dipasang di koalisi apa saja yang berpeluang menang dalam Pilpres,” ucap Jamiluddin.
“Untuk itu, Golkar merasa hal wajar bila bermain dua kaki. Dengan begitu Golkar akan pasti akan tetap menjadi partai pendukung pemerintah,” kata Jamiluddin.
Menurut Ritonga, hal itu dilakukan Golkar karena partai ini tidak pernah menjadi partai oposisi. Golkar selalu masuk sebagai partai pendukung pemerintah.
Diketahui, Airlangga Hartarto ikut hadir di acara buka bersama Partai Nasdem bersama Koalisi Perubahan.
Dalam acara buka bersama itu juga hadir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla.
Golkar Bagaimana Arahan Jokowi
Sementara itu, kehadiran Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam acara buka puasa bersama yang digelar Partai Nasdem di Nasdem Tower, Sabtu (25/3), tidak bisa langsung disimpulkan Golkar merapat ke Koalisi Perubahan.
Sekalipun acara ini turut dihadiri pimpinan Koalisi Perubahan, termasuk bakal calon presiden yang akan mereka usung, Anies Baswedan.
Begitu penilaian pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, lewat pesan singkat WhatsApp, Minggu (26/3).
“Kalau soal mengubah peta politik, saya rasa belum ya. Semua masih dinamis. Begini, kan yang deklarasi tiga partai itu, Nasdem, PKS, Demokrat, sedangkan Golkar sebagai undangan aja,” kata Ujang.
Menurutnya, hal yang biasa seorang pimpinan partai diundang dalam acara partai lain.
Atas dasar tersebut, dia yakin Golkar akan tetap mempertahankan KIB lantaran sudah mendapatkan perintah khusus dari Presiden Joko Widodo.
“Dalam analisa saya itu bagaimana Jokowi. Kalau di KIB ya KIB. Kalau kata Jokowi ke PDIP, ya ke PDIP, kalau kata Jokowi ke Koalisi Perubahan ya ke Koalisi Perubahan,” katanya.
“Jadi kuncinya Golkar ada di Jokowi, saya melihatnya seperti itu,” kata Ujang. (ikror/pojoksatu)
Sentimen: positif (66.3%)