Sentimen
Tokoh Terkait
Golkar & PPP Hadiri Bukber Nasdem, Gabung ke Koalisi Perubahan?
Tirto.id Jenis Media: News
Sejumlah tokoh partai lain, terutama dari Koalisi Indonesia Bersatu ikut hadir antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mantan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi.
Usai pertemuan, Sekjen PKS sekaligus bagian Koalisi Perubahan Aboe Bakar Alhabsyi mengaku pertemuan malam itu membicarakan soal kebangsaan. Sementara kehadiran Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Aboe mengaku membahas soal politik nasional.
"Ada obrolan-obrolan enak yang berkembang situasi politik. Kita dengar saja nanti apakah komisi III, komisi sebelas yang melanjutkan atau ada pansus atau tidak dan sebagainya. Ada obrolan yang sifatnya selayang pandang. Selebihnya nanti di medan parlemen kita bicara serius," kata Aboe.
Aboe tidak memungkiri bahwa PKS juga mengajak Golkar untuk ke koalisi perubahan. Ia menegaskan Koalisi Perubahan menyambut baik mereka yang mau merapat.
"Oh iya kami mengundang semua yang datang partai-partai yang mau koalisi dengan pembaharuan dan perbaikan kita akan sambut, saya katakan welcome. Kapan saja dan kita siap," kata Aboe.
Aboe menegaskan bahwa PKS berkomunikasi positif tidak hanya dengan Golkar dan Demokrat, tetapi juga dengan partai lain. Ia menilai komunikasi perlu dilakukan dan tidak boleh dihalangi.
"Biasa saja dan komunikasi ini penting, jangan disekat-sekat komunikasi ketika anak bangsa ingin bersatu, jangan Diganggu dengan pertemuan-pertemuan yang baik," kata Aboe.
Sementara itu, Wakil Ketua PPP Rusli Effendi menegaskan bahwa kehadiran PPP sebagai ajang memperkuat silaturahmi. Ia menegaskan tidak ada pembicaraan merapat ke Koalisi Perubahan.
"Saya mewakili Pak Mardiono tentu hadir silaturahim karena kan semua partai kan sahabat. Sama sekali tidak bicara soal koalisi-koalisian," kata Rusli usai kegiatan acara buka bersama Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Ia mengaku pertemuan baru sekadar senyum-senyum. Ia tidak memungkiri bahwa akan ada pertemuan selanjutnya tergantung kondisi masa depan.
"Ya kita lihat aja. Kita lihat aja nanti," kata Rusli.
Selain itu, Rusli menegaskan bahwa KIB masih solid. Ia menegaskan kegiatan hari ini di Partai Nasdem sebatas undangan silaturahmi.
"KIB masih. Kan saya dekat pak Airlangga tadi kan? Jadi hari ini enggak ada KIB-an. Ini kan murni undangan partai politik yang diundang oleh Nasdem. Ya kita datang silaturahmi," kata Rusli.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kehadiran Golkar dalam acara buka bersama hanya sebatas silaturahmi. Ia mengaku punya kedekatan dengan Surya Paloh, apalagi acara juga dihadiri mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla.
"Jadi tentu banyak hal yang kita bicarakan, tadi juga hadir Pak Jusuf wakil presiden ke-10 dan ke-12 yang juga Ketua Umum Partai Golkar dan pada waktu itu dewannya adalah Pak Surya Paloh," kata Airlangga, Sabtu.
"Jadi kita mengingat masa-masa indah dan kita tentu ke depan berharap hubungan Partai Nasdem dan Partai Golkar selalu terjalin dan kebetulan Partai Golkar sebagai salah satu partai paling tua tentu harus terbuka terhadap seluruh partai yang ada dan ini salah satu bentuk keterbukaan dan juga kehangatan Pak Surya dengan Ketua Umum Partai Golkar," kata Airlangga.
Airlangga pun mengaku pembahasan dengan Jusuf Kalla ikut membahas soal politik. "Pak JK kan ketua umum senior partai Golkar. Jadi sesama ketua umum banyak yang dibahas dan pasti politik membahasnya," kata Airlangga.
Airlangga tidak menjawab soal adanya upaya dari Koalisi Perubahan mengajak Golkar untuk merapat. Ia menegaskan bahwa mereka memiliki koalisi masing-masing dengan komunikasi masing-masing.
"Ya kalau koalisi sama-sama punya koalisi, tentu dengan koalisi yang sama komunikasi menjadi hal yang penting di dalam politik dan keterbukaan komunikasi ini yang kita juga jaga, agar seluruh proses politik itu berjalan dengan baik," kata Airlangga.
Ia mengakui ada perwakilan PPP yang ikut hadir dalam acara Nasdem. Mereka dalam KIB akan membuat keputusan sendiri tentang kelanjutan koalisi. Ia pun tidak memungkiri soal ada koalisi besar.
"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya," kata Airlangga.
Sentimen: positif (100%)