Sentimen
Positif (86%)
26 Mar 2023 : 12.43
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan

Tokoh Terkait

Muhammadiyah: Puasa Melahirkan Gerakan Sosial Kebangsaan

26 Mar 2023 : 19.43 Views 1

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Muhammadiyah: Puasa Melahirkan Gerakan Sosial Kebangsaan

Krjogja.com - YOGYA - Umat Islam diharapkan bisa menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan.

"Puasa harus melahirkan gerakan sosial kebangsaan yang membuat kita, kaum muslim, sebagai kekuatan perekat bangsa, dan pembawa perdamaian yang mencegah konflik," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/3/2023).

Haedar mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk menyimpan amarah untuk setiap orang yang berpuasa dan Ramadhan juga mengajarkan untuk hidup damai, rukun, bersatu, dan bersaudara serta mengendalikan diri, terutama dari emosi, amarah, dan kebencian.

Menurut dia, segala bentuk pertengkaran dan permusuhan harus dijauhi. Sekalipun terdapat perbedaan paham, orang yang berpuasa Ramadhan pasti akan mengedepankan perdamaian dalam menyelesaikan perbedaan.

Ia lantas menyebut salah satu hal yang kerap memicu perdebatan adalah penentuan tanggal untuk hari-hari besar umat Islam. Hal itu harusnya tidak boleh menjadi momen saling ejek dan harus dilalui dengan penuh toleransi.

"Puasa seharusnya menjadikan diri kita insan yang tasamuh, toleran, dan membawa pada ukhuwah. Dengan toleran, kita hidup saling menghormati. Maka, para ilmuwan, ulama, mubalig, dan semuanya, ketika menemui perbedaan, kita harusnya makin dewasa dan tasamuh," kata Haedar.

Setiap pribadi umat Islam yang berpuasa, kata dia, harus terus menyebarkan pesan-pesan kebaikan disertai perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral serta membiasakan akhlak mulia dalam keseharian.

"Puasa dijadikan sarana untuk menundukkan diri agar kita tidak menjadi orang-orang yang berlebihan karena puasa mengajarkan kita untuk belajar untuk tidak berlebihan. Sikap hidup mewah bertentangan dengan kebiasaan dan kebaikan puasa maupun ajaran agama secara keseluruhan," pungkas Haedar Nashir.(*)

Sentimen: positif (86.5%)