POROS.ID - Saat seseorang menjalankan ibadah puasa, maka dia harus menahan hawa nafsu. Lantas apa hukumnya emosi atau marah marah saat berpuasa.

Meski tidak membatalkan puasa, namun marah-marah atau emosi saat berpuasa sangat tidak dianjurkan.

Para Ulama menerangkan, apabila seseorang emosi atau marah-marah saat berpuasa, maka tidak membuat puasanya batal, hanya saja dapat mengurangi pahala puasa. Namun demikian tetap tidak diperbolehkan.

Marah marah atau emosi saat berpuasa tidak diperbolehkan karena hal itu dapat mendorong mereka melakukan hal yang keji, seperti memukul, membunuh dan lainnya.

Fatawa Syabakah Islamiyah menyatakan, orang puasa ketika dia marah atau bertengkar dengan orang lain, puasanya tetap sah dan tidak wajib dia ulangi. Baik dia sebagai orang mendzalimi maupun yang didzalimi.

Sementara Rasulullah SAW dalam haditsnya mengajarkan sebagai berikut:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151). ***