Sentimen
Positif (49%)
25 Mar 2023 : 16.25
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Gunung, Situbondo

Kasus: Praktik prostitusi

Tokoh Terkait
Karna Suswandi

Karna Suswandi

PSK Wajib Salat Tarawih di Musala, Habis Itu Boleh Mangkal Karena Lokalisasi Tak Ditutup Selama Ramadhan

25 Mar 2023 : 16.25 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

PSK Wajib Salat Tarawih di Musala, Habis Itu Boleh Mangkal Karena Lokalisasi Tak Ditutup Selama Ramadhan

POJOKSATU.id, JAKARTA — Kebijakan nyeleneh diterapkan Pemkab Situbondo dengan memperbolehkan lokalisasi mesum buka selama bulan suci Ramadhan tahun 2023 ini.

Di sisi lain, para PSK diwajibkan ikut salat tarawih dan tadarus Alquran di musala dekat tempat mereka mangkal atau habis tarawih dan tadarus, PSK ini boleh saja mangkal menjajakan diri.

Satpol PP Situbondo dipastikan tak menutup tempat prostitusi di daerah yang dipimpin Bupati H Karna Suswandi ini.

“Memang kami tidak melakukan penutupan secara resmi,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Situbondo, Buchari, Kamis (23/3/2023).


Tapi sebagai syaratnya, para PSK harus mengikuti tarawih dan tadarus selama bulan Ramadhan di musala yang berada di sekitar tempat mereka biasanya mangkal.

“Mereka sudah kami lakukan pendataan. Nanti sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan pengecekan,” tutur Buchari.

Sebelum bulan Ramadhan atau Kamis 23 Maret lalu, Polisi Pamong Praja Situbondo telah melakukan sosialisasi kebijakan tersebut dengan mendatangi lokasi mangkalnya PSK ini.

Lokasi-lokasi Mangkal PSK

Para PSK wajib tarawih dan tadarus di lokalisasi ilegal dan tempat-tempat yang selama ini dikenal sebagai tempat mangkalnya para PSK di sana.

Tempat itu antara lain bekas lokalisasi Gunung Sampan (GS), Burnik, Bandengan, Nyiuran, maupun beberapa lokasi lainnya.

Tempat-tempat tersebut berada di wilayah Kecamatan Banyuglugur di sisi paling barat kabupaten Situbondo hingga Asembagus di bagian timur.

Tanggapan Komisi I DPRD Situbondo

Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Hadi Prianto mengaku prihatin. Ia menilai, selama bulan suci ini seyogyanya lokalisasi serta tempat hiburan malam ditutup.

Hal ini untuk menghormati umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.

“Saya prihatin ketika mendengar beberapa lokalisasi masih buka,” kata Hadi kepada wartawan, Jumat (24/3/2023).

Menurutnya, kegiatan ibadah di bulan suci Ramadhan dilakukan masyarakat mulai pagi sampai malam. Maka, harus ada penertiban umum agar tak mengganggu jalannya ibadah.

“Oleh sebab itu, kami di komisi I meminta agar tempat prostitusi maupun hiburan malam ditutup selama bulan Ramadhan ini,” tambah Hadi Prianto. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (49.2%)