Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: Baznas
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Danny Pomanto: Puasa Melatih Diri untuk Jadi Pemimpin dan Disiplin
Rakyatku.com Jenis Media: News
"Semua ada waktu-waktunya. Dimulai dengan menentukan hilal atau melihat bulan. Maka dengan itu, di sinilah kita mendidik diri dan melatih kepemimpinan diri. Jika mampu memimpin diri sendiri maka kita akan mampu memimpin keluarga, lalu memimpin masyarakat,"
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan momen Ramadan menjadi ajang melatih, mengendalikan dan memimpin diri atas nafsu.
"Waktu yang tepat untuk menaklukkan nafsu kita. Itu berarti kita memimpin diri sendiri. Dan hakikat utama dari puasa ialah disiplin," kata Danny Pomanto dalam ceramah singkatnya usai salat Subuh berjamaah bersama masyarakat di Masjid Nur Al Aqsha, Jl Amirullah, Mamajang, Kamis, (23/03/2023).
Apalagi, dalam Islam segala halnya diatur, termasuk waktu berpuasa juga salat.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Kembali Raih Penghargaan Baznas Award 2023
"Semua ada waktu-waktunya. Dimulai dengan menentukan hilal atau melihat bulan. Maka dengan itu, di sinilah kita mendidik diri dan melatih kepemimpinan diri. Jika mampu memimpin diri sendiri maka kita akan mampu memimpin keluarga, lalu memimpin masyarakat," jelasnya.
Jadi, sesungguhnya ibadah puasa ialah ibadah yang luar biasa yang mana membatasi kenyamanan dan kenikmatan duniawi. Jika mampu memimpin diri sendiri maka dijanjikan selamat dunia-akhirat.
Danny Pomanto menyebut, ada tiga komponen penting dalam diri manusia, yakni raga, jiwa dan ruh.
Baca Juga : Tekan Angka Stunting, Ketua TP PKK Makassar Instruksikan Perkuat Sinergitas Lintas Sektor
Dalam jiwa ini merupakan tempatnya nafsu. Sementara ruh langsung dari Allah. Oleh karena itu kerap kali banyak orang tidak sadar bahwa dirinya seringkali berdiskusi dengan dirinya sendiri berkaitan dengan hal baik-buruk.
"Misalnya, saat puasa pada siang hari kita kehausan. Nafsu mengatakan minum saja, tidak ada yang lihat tetapi ruh membantahnya; jangan karena itu membatalkan puasa. Nah itu ruh. Ruh langsung dari Allah. Sementara jiwa melekat di diri kita," sebutnya.
Olehnya, lanjut dia, dikatakan bahwa siapa yang menang dalam berpuasa maka diibaratkan lahir kembali seperti bayi.
Baca Juga : Pemenang Fashion Show Festival UMKM Lorong Wisata Terima Penghargaan dari Ketua TP PKK Kota Makassar
"Kembali ke fitrahnya. Bayi yang baru lahir jiwanya masih bersih, belum terkontaminasi nafsu. Begitulah bersih sebagaimana bayi," lanjutnya.
Termasuk, tambah dia, sejalan dengan itu Ramadan makin menguatkan nilai-nilai yang beriringan dengan program Pemkot Makassar.
Seperti, program Jagai Anakta', kata orang nomor satu di Makassar ini bahwa itu harus terus dijalankan dan berkesinambungan oleh masyarakat terutama kepada orangtua.
Baca Juga : Danny Pomanto Lantik Wakil Bupati Jadi Ketua IKA Unhas Tator dan Torut
"Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya peran ibu, sehingga mari bahu membahu terus menerapkan program Jagai' Anakta," tambahnya.
Pendidikan tidak cukup dengan keberanian saja, tetapi harus dengan ilmu. Ilmu berguna untuk menerapkan amal saleh.
"Jangan sia-siakan Ramadan ini. Detik demi detik ialah upaya mengamalkan amal saleh untuk mengisi Ramadan yang penuh berkah ini," ucapnya.
Sentimen: positif (100%)