Sentimen
Positif (100%)
24 Mar 2023 : 03.00
Informasi Tambahan

Event: Ramadhan

Grup Musik: BTS

Kab/Kota: bandung, Kairo

Kasus: kebakaran

Materi Kultum Ramadhan 2023 : Renungan Syukur Ramadhan

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

24 Mar 2023 : 03.00
Materi Kultum Ramadhan 2023 : Renungan Syukur Ramadhan

 

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Ada materi kultum Ramadhan 2023 yang bisa menjadi sumber referensi bagi anda.

Untuk materi kultum Ramadhan 2023 kali ini memiliki tema 'Renungan Syukur Ramadhan'.

Tentunya materi kultum Ramadhan 2023 ini dapat dibawakan pada bulan puasa tahun ini.

Baca Juga: Profil dan Gaji Komjen Agus Andrianto 6 Tahun Tak Pernah Lapor LHKPN, Istrinya Suka Pamer Harta Kekayaan

Kultum sendiri memiliki pengertian kuliah tujuh menit, dan biasa dibawakan saat momen bulan suci Ramadhan.

Seperti namanya yakni kuliah tujuh menit, biasanya kultum disampaikan oleh pengacara dengan durasi 7 menit tersebut.

Untuk itu langsung intip materi kultum Ramadhan 2023 dengan tema 'Renungan Syukur Ramadhan' di bawah ini.

Sebelumnya perlu diketahui materi kultum Ramadhan 2023 kali ini dilansir dari nu.or.id.

Baca Juga: Utang Pinjol Jadi Motif Pelaku Lakukan Mutilasi, Awal Perkenalan dengan Korban Melalui Media Sosial Facebook

Materi Kultum Ramadhan 2023 : Renungan Syukur Ramadhan

Seperti ucapan Imam Majduddin Muhammad bin Ya’qub al-Fairuzabadi (w. 817 H) dalam kitab Bashâ’ir Dzawî al-Tamyîz fî Lathâif al-Kitâb al-‘Azîz, kategori syukur terbagi menjadi tiga:

والشكر علي ثلاثة أضرب: شكر بالقلب، وهو تصور النعمة. شكر باللسان، وهو الثناء علي المنعم. وشكر بسائر الجوارح، وهو مكافأة النعمة بقدر استحقاقه

Artinya: “Syukur terdiri dari tiga tipe: (1) syukur dengan hati, yaitu pembayangan (atau penggambaran) nikmat (dalam hati), (2) syukur dengan lisan, yaitu pujian kepada pemberi nikmat, dan (3) syukur dengan anggota tubuh lainnya, yaitu membalas kenikmatan dengan kadar (atau derajat) yang pantas (didapatkan tubuh)” (Imam Majduddin Muhammad bin Ya’qub al-Fairuzabadi, Bashâ’ir Dzawî al-Tamyîz fî Lathâif al-Kitâb al-‘Azîz, Kairo: al-Majlis al-A’la li Syu’un al-Islamiyyah, 1996, juz 3, h. 334).

Baca Juga: Suga BTS Konser di Jakarta, Seat Plan dan Harga Konser Agust D Sudah Rilis, Mulai 1,3 Jutaan!

Dengan demikian syukur mesti dilatih dan dihadirkan untuk itu puasa adalah aktivitas pelatihan yang tepat untuk itu.

Dengan berpuasa, tanpa sadar kita mulai menghargai hal-hal yang seharusnya kita hargai, seperti air, makanan dan lain-lain yang dulu sering kita abaikan nilainya.

Dengan begitu, kita harus mulai aktif bersyukur, tak lupa untuk mengamalkannya terhadap hal-hal yang paling ringan, mengucap syukur dengan hati dan dengan mulut, lalu memperbanyak syukur ke seluruh bagian tubuh.

Baca Juga: Keciduk! Tak Hanya Foto Perbaikan Jalan, Ridwan Kamil Juga Pernah Nyomot Foto Biksu untuk Keberagaman Jabar

Jelas bahwa mengucap syukur dengan hati merupakan kegiatan di mana kita memvisualisasikan nikmat yang diterima. Ini penting karena memvisualisasikan nikmat adalah pintu gerbang menuju rasa syukur di ranah praktis.

Tentu saja, tidak mungkin bagi kita untuk membayangkan semua berkat Tuhan karena itu tidak terbatas. Padahal kegiatan ini penting untuk menyadarkan kita dari rasa sengsara dan bahagia.

Misalnya di satu sisi kita mungkin merasa kesulitan dalam berbisnis, namun di sisi lain kita sukses dalam hal kesehatan dan sebagainya. Kemudian kita masukkan ucapan terima kasih secara verbal, yaitu penghargaan dalam bentuk bahasa (terima kasih). Itu bisa Tahmîd, Tasbîh, Tahlîl dan lain-lain.

Rasa syukur lisan sangat erat kaitannya dengan rasa syukur hati. Karena setelah kita menyelesaikan proses memvisualisasikan nikmat, kita harus memahami bahwa pujian dan seluas apapun, tidak akan sadar atas semua nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tidak hanya itu, kemampuan kita untuk bersyukur juga berasal darinya.

Baca Juga: Lagi, Ridwan Kamil Ketahuan Nyomot Foto Grand Syekh Al-Azhar dengan Paus untuk Laporan Keberagaman Jabar

Nabi Daud ‘alaihissalam ketika mendengar firman Allah (QS. Saba’: 13): “Bekerjalah, wahai keluarga Daud, untuk bersyukur”, dia berkata:

يا رب، كيف أشكرك، والشكر نعمة منك؟ قال: الآن شكرتني حين علمت أن النعمة مني

Artinya:“Wahai Tuhan, bagaimana aku bersyukur kepada-Mu, padahal syukur adalah nikmat (pemberian)-Mu (juga)?”

Allah berfirman: “Sekarang kau telah bersyukur kepada-Ku, karena kau telah tahu bahwa nikmat itu berasal dari-Ku” (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Adhîm, Kairo: al-Faruq al-Haditshah li al-Thiba’aj wa al-Nasyr, 2000, juz 11, h. 267).

Baca Juga: Satu Rumah Tertimpa Longsor di Kutawaringin Kabupaten Bandung

Memiliki rasa “tahu” akan tidak mampunya kita bersyukur terhadap segala nikmat Allah menjadi penting dimiliki umatnya. Dikarenakan nantinya akan menaikan keistiqomahan dalam bersyukur.

Manusia yang tahu dan sadar akan hal tersebut akan merasa malu apabila berhenti maupun tetap berusaha agar terhindar serta tidak lalai untuk bersyukur kepada-Nya. Hal ini disebabkan dirinya mengetahui sering banyak bersyukur, tepat tidak akan sama dengan nikmat yang diterima.

Selanjutnya yaitu syukur anggota tubuh, dimana membalas nikmat dengan perbuatan yang seharusnya tubuh dapatkan. Pengertian jelasnya yakni hak-hak tubuh terpenuhi mulai dari jasmani atau rohani.

Baca Juga: Breaking News! Terjadi Kebakaran di Dekat Pasar Rancamanyar, Hindari Gunakan Jalan Tersebut

Contohnya dalam jasmani seperti terpenuhinya kandungan yang baik bagi tubuh. Sementara untuk rohani contohnya menjaga setiap anggota tubuh kita dari segala hal yang buruk.

Karena itu, Sayyidina Muhammad bin Ka’b al-Qurdhi (w. 108 H) mengatakan:

الشكر تقوى الله والعمل الصالح

Artinya: “Syukur adalah bertakwa kepada Allah dan (melakukan) amal saleh” (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Adhîm, juz 11, h. 266).

Menjauhi segala larangan, perintahnya senantiasa dikerjakan serta melakukan amal soleh karena Allah sudah termasuk dalam rasa syukur. Dapat disimpulkan seluruh anggota tubuh digunakan sebagaimana mestinya untuk hal-hal yang baik.

Baca Juga: Terungkap, Raffi Ahmad Sudah Beri Kode ke Tiara Andini jika Alshad Lebih Playboy: Diam-diam Menghanyutkan

Untuk itu Ramadhan ini yakni momen yang pas untuk melatih rasa syukur dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari hari. Apabila jiwa syukur tertanam maka semua hal dapat dikerjakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat Allah.

Hal ini layaknya perintah Allah kepada keluarga Daud (QS. Saba’: 13): “bekerjalah, wahai keluarga Daud, untuk bersyukur.” Pertanyaannya, siapkah kita memulainya? Wallahu a’lam bish-shawwab.....

Demikian adalah materi kultum Ramadhan 2023 dengan tema 'Renungan Syukur Ramadhan' yang tentunya cocok untuk dibawakan.***

Sentimen: positif (100%)