Sentimen
Kiat Penuhi Kebutuhan Cairan Selama Ramadan agar Terhindar dari Dehidrasi
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Dokter spesialis gizi klinik, dr Eva Kurniawati M. Gizi Sp.GK membagikan kiat agar kebutuhan cairan orang-orang yang menjalani puasa selama Ramadan bisa terpenuhi, yakni dengan membagi waktu minum ke dalam waktu berbeda.
Eva yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu mengatakan, adapun delapan waktu ini yaitu satu gelas setelah bangun sahur, selepas sahur, saat berbuka, setelah salat Mgrib, setelah makan malam, setelah salat Isya, usai salat tarawih dan sebelum tidur.
"Untuk menambah cairan coba deh untuk memasak sayuran berkuah saat sahur dan buka, dan kuahnya dikonsumsi sekalian, dengan menghabiskan kuahnya kita menambah asupan cairan bagi tubuh juga," kata dr Eva, seperti dikutip dari ANTARA.
Baca juga: Welcome Ramadan! Ini 7 Tips Puasa agar Tubuh Tetap Sehat dan Bugar
Seseorang disarankan untuk mendapatkan cukup air setiap hari, guna mencegah dehidrasi yaitu suatu kondisi yang bisa menyebabkan pikiran tidak jernih, mengakibatkan perubahan suasana hati, menyebabkan tubuh kepanasan, dan menyebabkan sembelit dan batu ginjal.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) air tidak memiliki kalori, sehingga dapat membantu mengatur berat badan dan mengurangi asupan kalori jika menjadikannya pengganti minuman berkalori, seperti teh manis atau soda.
Ilustrasi wanita minum penuhi kebutuhan cairan selama puasa (Freepik/stefamerpik)Kementerian Kesehatan menyarankan orang dewasa meminum air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total dua liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20 persen. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur, misalnya bayam dan semangka yang mengandung 90 persen air.
Baca juga: 5 Hadits yang Menyeru Wajib Puasa Pada Bulan Ramadan, Kamu Harus Tau
Terkait upaya mencegah dehidrasi selama berpuasa, Eva menyarankan orang-orang untuk menghindari minuman berkafein selama berbuka puasa dan sahur, karena memiliki efek diuretik yang bisa meningkatkan risiko dehidrasi.
Sementara itu, pakar nutrisi dr Rowaidah Idris pernah menyarankan orang-orang untuk mencoba mengurangi asupan kafein sebulan sebelum Ramadan.
Di sisi lain, pakar gizi Anjali Chawla menyebut, berolahraga bisa membantu seseorang mengurangi kafein, karena kegiatan ini akan membuat keringat, melepaskan adrenalin seperti halnya kopi.
Idris dan Chawla sepakat minum kopi selama atau setelah berbuka puasa serta sahur, bisa membuat seseorang mengalami insomnia dan dehidrasi, yang akan bisa menjadi tantangan selama puasa.
Artikel Menarik Lainnya:
Sentimen: positif (80%)