Blitar (beritajatim.com) – Untuk mendukung program Reformasi Birokrasi, Bupati Blitar, Rini Syarifah, melaunching Aplikasi Srikandi. Acara launching dihadiri Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom dan beberapa Kepala OPD, di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN), Senin (31/10/22).

Rini mengatakan, aplikasi Srikandi ini di-launching untuk memudahkan ASN dalam menyampaikan pelaporan tentang kearsipan internal. Mengingat, sebelumnya masih menggunakan laporan manual sehingga ke depannya diarahkan untuk merambah digital.

“Srikandi ini saya sudah sejak saya dilantik memang niat banget ya, karena salah satu implementasi dari panca bakti kami, e-goverment.” kata Rini, Senin (31/10/2022).

Menurutnya, langkah ini sangat efektif untuk semua. Selain ramah waktu, juga dapat mengurangi penggunaan kertas.

Tak hanya itu, jika laporan berbentuk digital pastinya data-data yang lama akan mudah dicari. Berbeda lagi saat laporan masih manual, terpaksa membuka dokumen dan membutuhkan waktu yang lama.

Di samping itu, penggunaan Aplikasi Srikandi ini merupakan langkah untuk menuju Reformasi Birokrasi. Di mana semua lembaga pemerintah saat ini dituntut untuk berbasis digitalisasi serta mengurangi penggunaan kertas.

“Ini tadi ada lima OPD yang sudah bagus pengaplikasian Srikandinya cuma saya minta yang lainnya segera mengikuti. Karena ini penting sekali seperti yang dikatakan pak kepala kearsipan nasional bahwa kalau mau reformasi birokrasi ya awalnya di sini. Mulai dari pengarsipan yang tertib kemudian aplikasi ini harus diterapkan aktualisasinya semuanya harus bergerak untuk saling mendukung,” ungkap Rini.

Saat ini di Kabupaten Blitar sudah ada lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah menjalankan dan menggunakan aplikasi Srikandi. Diharapkan nantinya aplikasi tersebut akan digunakan seluruh Organisasi Perangkat Daerah yang lainnya.

Sehingga pengarsipan di seluruh organisasi perangkat daerah di kabupaten Blitar dapat lebih rapi dan efisien. Bupati Blitar berharap dengan begitu pelayanan publik dapat berjalan dengan sistem digitalisasi yang hanya menggunakan satu ponsel saja.

“Jadi kita harus paperless dengan memegang satu hp bisa kita cek semuanya, berkas kita sampai mana, nanti disposisi sudah sampai dimana ini harus ada alurnya jelas kemudian semua bisa dipertanggung jawabkan kepada masyarakat,” terang Rini.

Aplikasi Srikandi ini kini sudah mulai berjalan dan akan terus diterapkan di sejumlah lembaga di pemerintahan kabupaten Blitar. Sosialisasi juga telah dilakukan jauh-jauh hari agar aplikasi ini dapat dipahami dan dijalankan dengan baik oleh seluruh lembaga di Pemerintahan Kabupaten Blitar.

“Sudah mulai hari ini, sebelumnya sudah kita edukasi terus ke OPD” untuk merapikan arsipnya dan memasukkan ke aplikasi Srikandi.” pungkah Rini.

Lebih lanjut, Rini berharap dengan adanya aplikasi Srikandi ini menjadi tonggak Reformasi Birokrasi di Pemerintahan kabupaten Blitar. [owi/nm/beq]