Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Madura
Kasus: Narkoba
Tokoh Terkait
Brigjen Krisno Halomoan Tanggapi Pengakuan Linda Pujiastuti yang ‘Sowan’ ke Pabrik Sabu Taiwan
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA – Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno Halomoan Siregar menanggapi pengakuan terdakwa Linda Puji Astuti yang berkunjung ke pabrik sabu di Taiwan.
Bukan sembarang kunjungan, Linda Pujiastuti alias Anita ‘sowan’ ke pabrik sabu di Taiwan bersama mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa Putra.
“Tanya saja sama Bu Linda. Saya kerja samanya sama internasional nih. Saya dengan intelijen dengan sumber informasi di sana itu juga banyak. Jadi tanya sama Bu Linda, jangan tanya sama saya,” kata Brigjen Krisno di Mabes Polri, Senin (20/3).
Krisno menyebut tentu Polri akan menindaklanjuti informasi apabila yang dikatakannya itu benar. Namun, ia menegaskan jangan mempertanyakan atas apa yang disampaikan oleh terdakwa Linda.
“Percayalah, kalau kita tangkap, kita bilang sumbernya dimana. Jadi, jangan ditanya kepada saya sesuatu yang saya enggak guna,” jelas dia.
-
Ayah Teddy Minahasa Namanya Haji Abu Bakar dari Madura, Ibunya Candra Minarni dari Tionghoa Muslim
Sementara itu, Linda Puji Astuti mengklaim Teddy Minahasa Putra meminta fee Rp100 miliar untuk meloloskan 1 ton sabu dari pabrik di Taiwan ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Linda dalam persidangan di PN Jakbar, Rabu (15/3).
Linda awalnya ditanyai oleh penasihat hukumnya, Adriel Viari Purba, soal pernyataan Teddy dalam BAP yang menyatakan dia diajak ke Taiwan oleh Linda.
Dia mengatakan mereka pergi ke pabrik sabu setelah operasi di Laut China Selatan gagal pada 2019 lalu.
Linda lalu mengatakan Teddy memberi tawaran ‘buy 1 get 1’ yang artinya pabrik dari Taiwan itu bisa mengirim sabu, namun harus ada sebagian barang yang ditangkap.
Teddy disebut meminta fee Rp 100 miliar per 1 ton sabu yang dimasukkan ke Indonesia.
“Jadi waktu saya gagal di Laut China, itu saya sudah minta maaf, katanya begini, ‘Kamu kenal nggak sama bandar di sana?’, ‘Ada Pak Teddy’. Pak Teddy bilang begini ‘Begini aja, kita ke sana. Kalau mereka mau kirim kita kawal’, ‘Maksudnya gimana, Pak Teddy?’. ‘Ya bilang saja buy 1 get 1’, dia bilang begitu,” jelas Linda, Rabu (15/3/2023).
Linda Puji Astuti mengatakan Teddy meminta fee Rp 100 miliar per 1 ton sabu yang akan diloloskan ke Indonesia, namun hal itu tak disepakati karena dinilai terlalu mahal. (ikror/pojoksatu)
Sentimen: netral (50%)