Jember (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dan Universitas Jember bekerja sama untuk menyukseskan Pemilu 2024. Dua pihak menandatangani memorandum of understanding (MOU) di di ruang sidang senat lantai 2 Gedung Rektorar dr. R. Achmad, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (29/10/2022).

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari menjelaskan, KPU menjadi sentral konflik kepentingan. Maka perlu adanya pendampingan dari tenaga ahli yang dimiliki oleh Universitas Jember untuk meminimalisir konflik tersebut. “Konflik itu menjadi mudah disulut, karena para calon menginginkan kemenangan dengan memperebutkan satu kursi,” katanya, sebagaimana dilansir Humas Unej, Senin (31/10/2022).

Menurut Hasyim, peran mahasiswa yang sangat kritis dalam mekanisme pemilihan umum untuk menghadapi hal-hal yang memicu potensi konflik tersebut. “Oleh sebab itu perlu langkah-langkah yang tepat,” katanya.

Hasyim mengatakan, KPU memerlukan data pendukung dari kampus untuk mengidentifikasi mahasiswa sesuai asal daerah masing-masing. Tujuannya agar KPU dapat dengan mudah menyinkronkan data tersebut agar pendistribusian surat suara sesuai. “Kami memerlukan data mahasiswa sesuai dengan daerahnya, agar kami dapat memfasilitasi hak suara mereka, sehingga kami dapat memdistribusikan surat suara secara tepat di masing-masing TPS,” katanya.

Rektor Iwan Taruna berharap penandatanganan MoU segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengn fakultas dan unit kerja terkait. “Ini agar implementatif, baik dengan KPU pusat, provinsi maupun daerah,” katanya.

Menurut Iwan, banyak wahana yang bisa dimanfaatkan dalam kerja sama itu, antara lain Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Kuliah Kerja Nyata mahasiswa dan program penelitian dan pengabdian dosen. “Paling tidak KPU RI bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk mensosialisasikan dan mengawasi banyak hal tentang Pemilu 2024 nanti,” katanya. [wir/suf]