Jakarta, CNBC Indonesia - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di pertengahan bulan ini berdampak nyata pada sektor pariwisata. Bukannya bergeliat, kalangan agen travel mengungkapkan bahwa permintaan justru menjadi sepi karena efek perhelatan ini.

"Mau ke sana pun enggan, karena ada ketentuan PPKM, bandara ditutup dan sebagainya," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Pauline Suharno kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/11/22).

Menurunnya permintaan berlibur ke Bali karena banyak masyarakat yang enggan ribet dengan berbagai protokol yang ada selama G20 berlangsung, utamanya di kawasan Nusa Dua. Alhasil, masyarakat yang semua ingin bepergian ke Bali jadi berpikir ulang. Apalagi saat ini belum memasuki musim libur.

-

-

"Gak ada (peningkatan). Yang liburan juga sekarang kan nggak ada, bukan musim libur," sebut Pauline.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meminta masyarakat yang ingin berpergian ke Bali pada 13-17 November 2022 mengatur ulang keberangkatan. Hal ini menyusul akan berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mengatur kembali perjalanan, dan mengantisipasi adanya perubahan jadwal penerbangan dari dan ke Bali," demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

[-]

-

Jelang Puncak KTT G20, Hotel-Hotel di Bali Mulai Full Booked!
(hoi/hoi)