Dalam satu bulan ini, Kementerian Kesehatan RI raih 4 penghargaan bidang pengelolaan kehumasan berturut-turut. Penghargaan yang diraih antara lain 3 penghargaan dari PR INDONESIA pada Jumat (17/3) di Bali, dan 1 penghargaan InMA dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) pada Senin (20/3) di Jakarta.

3 kategori penghargaan dari PR INDONESIA terdiri dari 1 Gold Winner, Sektor Kementerian Kategori Manajemen Krisis Sub Kategori Krisis dan Pasca Krisis, 1 Bronze Winner, Sektor Kementerian Kategori Kanal Digital Sub Kategori Media Sosial, dan Terpopuler di Media Cetak dan Online 2022, Sub Kategori Kementerian.

Selanjutnya, Kepala Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi menerima penghargaan Serikat Perusahaan Pers (SPS) 2023 sebagai apresiasi atas pencapaian majalah internal Kementerian Kesehatan RI, Mediakom.

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan penghargaan yang diraih Kementerian Kesehatan merupakan hasil kerja bersama baik internal maupun eksternal Kementerian Kesehatan.

“Keterlibatan semua pihak mampu mengatasi berbagai macam ancaman kesehatan, salah satunya pandemi COVID-19 yang berhasil kita lewati,” ujarnya.

dr. Nadia mengapresiasi keterlibatan rekan pers yang ikut membantu mengedukasi masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Keterlibatan rekan pers menjadi sangat penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Penghargaan ini diberikan oleh PR INDONESIA atas prestasi yang diperoleh Kementerian Kesehatan dalam pengelolaan bidang kehumasan. Dalam mengapresiasi kinerja humas/Public Relations (PR), PR INDONESIA mencari yang unggul dari korporasi, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Selain Kementerian Kesehatan, ada 800 lebih entri calon penerima penghargaan. Kategori yang dipertandingkan terentang dari kategori Owned Media, Kanal Digital, Program PR, Program CSR, Manajemen Krisis, Departemen PR, hingga Laporan Tahunan.

Founder and CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan mengatakan semua kategori tersebut menggunakan penilaian berbasis penjurian, di mana Dewan Juri terdiri dari para pakar PR dan CSR, konsultan/agensi PR, tokoh asosiasi/organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, pakar desain dan branding, dan pakar media sosial.

“Melengkapi beberapa kategori yang berbasis penjurian, kami bekerjasama dengan Indonesia Indicator menghadirkan kategori TERPOPULER DI MEDIA CETAK & ONLINE yang berbasis jumlah eksposur melalui media cetak & online mainstream di Indonesia, sepanjang 1 Januari – 31 Desember 2022,” katanya.